Puncak Dulamayo Wajib Dikunjungi di Festival Pesona Danau Limboto. Pariwisata Indonesia sangat mempesona, salah satunya yang ada di Wilayah bagian tengah tepatnya di Gorontalo, Sulawesi. Mendorong masyarakat desa untuk memahami potensi daerahnya, terutama potensi di pedesaan sekitar danau yang menarik dan layak dijadikan destinasi wisata. Seperti acara yang keren ini, Festival Danau Limboto, yang baru aja diselenggarakan 21 – 23 September 2018 . Festival ini menjadi pemicu awal dalam rangka membangun kreativitas dan ekonomi masyarakat sekaligus membangun ekologi di samping membangun perdamaian serta persahabatan.
Festival Pesona Danau Limboto 2018 akan diisi dengan serangkaian acara menarik. Go Traditional Row Boat Competition (23 September 2018), Go Regional Food Festivals ( 22 September 2018), dan Go The Color Run Limboto Lake 10 K (23 September 2018). Go Multi – Ethnic Carnival In Gorontalo (21 September 2018) juga akan disuguhkan arak-arakan karnaval di sisi barat Danau Limboto. Ribuan peserta dari berbagai daerah di Kabupaten Gorontalo akan menampilkan tradisinya.
Pada FPDL ini juga akan digelar kegiatan adventure di hutan pinus Dulamayo. Ini juga destinasi baru yang sedang digandrungi kaum muda. Hutan pinus yang berudara sejuk ini adalah peninggalan masa kolonial yang masih terjaga. Memang lagi happening Puncak Dulamayo, Destinasi Keren yang Wajib Dikunjungi saat FPDL 2018. Puncak Dulamayo terletak di Desa Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga Puncak, Kabupaten Gorontalo. Kawasan ini sangat sejuk. Karena merupakan dataran tinggi. Selain itu, Dulamayo dikeliling hutan pinus yang keren. Go Dulamayo Adventure, adalah salah satu keseruan acara di FPDL. Kegiatan menarik karena digelar di destinasi favorit anak-anak muda Gorontalo, Puncak Dulamayo.
poto by google
Yang membuat anak-anak muda Gorontalo semakin senang dengan Puncak Dulamayo, adalah viewnya yang ciamik, dan pastinya instagramable. Apalagi pemandangan dari atas puncak, keren abis. Dari Puncak Dulamayo, bisa melihat hamparan bukit yang bisa membuat hati terasa damai dan nyaman. Ada juga view Kota Gorontalo dan Danau Limboto. Tapi, kalau mau pemandangan yang lebih eksotis, coba datang malam hari. Saksikan luar biasanya Kota Gorontalo berselimutkan cahaya lampu.
Ga heran jika anak-anak muda di Gorontalo sering menjadikan Dulamayo lokasi untuk berkemah. Maklum, selain view yang oke, Dulamayo punya udara yang sangat sega, apalagi di pagi hari. Dulamayo akan menjadi bagian seru dari Festival Pesona Danau Limboto 2018. Kegiatan ini akan menjadi pembeda, karena membuat FPDL ini ga melulu terpusat di danau. Ada atraksi lain untuk menarik wisatawan, khususnya buat mereka yang suka adventure.
Saat FPDL belangsung, Dulamayo akan dipenuhi atraksi, seperti pakai bedak massal, minum 1000 gelas kopi khas Dulamayo, camping massal dll. Semuanya terangkum dalam Go Dulamayo Adventure dan kegiatan ini pun terbuka untuk semua kalangan. Siapa pun boleh ikut! Untuk bisa sampai ke area wisata Puncak Dulamayo, harus melewati jalan penghubung antar desa. Tepatnya Desa Tupa dan beberapa desa di Kecamatan Bulango Utara, Kabupaten Bone Bolango.
Dari pusat Kota Gorontalo, Puncak Dulamayo tidak jauh. Hanya membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam perjalanan dengan mengendarai mobil. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan menanjak 30 menit , ga akan berasa setelah sampai di Puncak, rasa letih langsung dapat terbayarkan.
Pelaksanaan FPDL 2018 akan menyebar di beberapa kecamatan, ga hanya terpusat di Pentadio Resort yang akan menjadi lokasi pusat kegiatan. Danau Limboto ini interest factor-nya banyak. Salah satunya adalah migrasi burung yang mengalami ‘peak season’ setiap Agustus hingga November.
Untuk urusan amenitas, Gorontalo memiliki pilihan yang sangat lengkap. Mulai dari hotel berbintang, hingga homestay. Namun, jika memiliki jiwa berpetualang, berkemah di Dulamayo sangat direkomendasikan.
Panggung Fest Danau Limboto yang terbuat dari bambu
Panggung utama FPDL yang menggunakan ribuan bambu, bentuknya dengan model topi nikah pria khas Gorontalo. Panggung yang dirancang di atas air, agar menimbulkan kesan lain dari pada yang lain.
Tarian Pembukaan, Tari Biteya diciptakan oleh seniman Bapak Umar Djafar (almarhum) sekaligus dengan lagunya yaitu biteya yg artinya dayunglah sampai ke tempat tujuan
Tari biteya mengisahkan tentang kehidupan nelayan, mulai dari persiapan seorang nelayan sampai pada proses penangkapan ikan di laut. Tarian ini dimainkan oleh lima samapi dengan tujuh pasang penari putra dan putri. Busana yang dipakai oleh para penari adalah busana kaum nelayan, warna busana didominasi oleh warna hitam, memakai ikat kepala, sarung melilit di pinggang, memakai tolu (wontuwo). Musik pengiring adalah musik etnis dipadukan dengan alat-alat musik modern.
Seru banget acara ini, Ayo merapat ke Gorontalo. Jangan khawatir untuk penerbangan komersial saat ini telah menghubungkan Gorontalo dengan dunia luar. Penerbangan harian tersedia dari Jakarta melalui Makassar (Ujung Pandang) ke Gorontalo dengan Lion Air dan Sriwijaya Air. Garuda Indonesia juga sudah membuka rute penerbangan ke Gorontalo dari Jakarta, Denpasar (Bali), Surabaya dan Makassar. Dari Manado, Wings Air terbang setiap hari, berangkat pada malam hari ke Gorontalo.
Untuk amenitas di Gorontalo juga aman, banyak model penginapan di Gorontalo, mulai dari hotel budget yang bertarif murah, tarif sedang, maupun hotel kelas menengah ke atas dengan tarif cukup mahal.
Jadi kapan ke Gorontalo? Trus mampir Destinasi Wisata di Palu
Comment (1)
Festival Pesona Palu Nomoni di Palu | NCHIEHANIE.COM
September 23, 2018 at 7:33 PM[…] Mau lihat festival lainnya, ini ada Festival Pesona Danau Limboto […]