7 Cara Menghilangkan Rasa Sedih

PIN Hotel di Bandung, Hotel Mewah di Bandung, Hotel bersih, Hotel Aman Dan Nyaman, Crowne Plaza Bandung, Hotel Bintang 5 di Bandung, Promo Hotel Bandung, nchie hanie, blogger bandung

7 Cara Menghilangkan Rasa Sedih. Kapankah terakhir bersedih? Setiap  yang mempunyai jiwa pasti pernah merasa sedih. Namun, perlu disadari seberapa sering  kesedihan yang dirasakan itu muncul? Ataukah datang ketika tak diundang dan tiba-tiba saja menghampiri? Seperti suatu malam  ketika nonton Insert Today  tertawa bahagia bareng anak remaja, ada pesan masuk by WA . So simple cuma bertanya kapan ikutan kelas foundation?

Mendadak terdiam, lalu pikiran pun melayang kesana sini dan langsung melow. Menyadari dan langsung bertanya pada diri sendiri. Rasa sedih ini punya siapa? Malah makin menjadi deh melownya. Mengakui kalo memang sedih ini punya aku, soalnya ketika pertanyaan itu masuk langsung menyentuh hati dan teringat akan kelas foundation sebelomnya aku gagal ikutan.

Ohya, Kelas Foundation adalah Kelas  lanjutan yang ada di Access Consciusness dan memang istimewa untuk diri sendiri karena bagaimana cara pandang kita tentang sesuatu hal lebih diperdalam. Luar  biasa memang kelas ini, ketika ada budget tapi mental belom siap selalu aja ada drama yang muncul tanpa disadari. Seperti kasus ngedrama aku ketika hendak mau mengkuti kelas  Foundation akhir tahun 2019, gagal total dikarenakan pas hari H badan ga bersahabat dan rasanya berat kek ditimpuk batu besar, seolah suruh diam saja di rumah.

Ya, begitulah ketika tanpa disadari diri menolak, padahal sebenernya sudah siap semuanya , mulai dari ngumpulin budget yang memang direncanakan buat kelas ini. Sedikit ada rasa menyesal  dan akhirnya sedih, dan menggerutu udah cape-cape  ngumpulin budget dengan dana yang tak sedikit malahan sakit. RencanaNya memang indah, kalo dipikir-pikir tetep bersyukur  karena ga jadi ikutan kelas dananya senilai laptop ZenBook, bisa untuk laptop baru.

Memang lucu banget kalau mengikuti kelas-kelas Access Consciousness ini, banyak hal yang tak terduga. Semesta mendukung tuh memang ikut campur. Ah, pokonya  speechless deh kalau bagi orang yang awam sungguh diluar nalar kita. Tapi bagi orang-orang Access yang telah mengetahui, justru malah jadi  bahan bullyan dan yang ada menertawakan diri sendiri dan mentemen yang merasakan hal yang sama.

Begitu cerita sedihku, mengenang kelas foundation. Dan malam ini pun, ketika ada yang menayakan kapan ikutan kelas lagi langsung melow, sedih kek sakit hati aja, hahaaa. Apalagi seiring dengan masa pandemi ini, dana untuk mengikuti kelas masih ragu buat aku dapetin dalam waktu dekat. Jadinya tambah meloow!  Bertanya terus ke dalam diri sendiri dan meminta padaNya semoga saja ada keajaiban yang tak terduga.

Dan, awal bulan ini  gagal pula untuk ikutan kelas foundation, persiapan satu  bulan mengumpulkan dananya belom pada menghampiri saldo. Ada pun, budgetnya buat hal-hal yang memang sudah ada pos-posnya Biasa emak-emak  mulai perhitungan ini itunya ya. Dan rasanya agak berat kalau masih ikutan kelas online selama 4 hari berturut-turut pula.  Titik jenuh mengikuti kelas-kelas online lagi menghantui. Menanti ada lagi kelas offline  dan ku bersedia untuk mengikuti.

Ya, terkadang perasaan sedih saat ini atau  rasa khawatir merupakan fase perasaan sementara, begitu juga dengan perasaan senang dan bahagia. Kebanyakan orang menghindari emosi negatif  ini dan berusaha untuk berpura-pura merasakan bahagia. Namun sebetulnya, emosi negatif memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan mental.

Mengapa seseorang bisa merasa sedih?

Pada umumnya, kesedihan muncul ketika ada sesuatu hal  yang tidak berjalan sebagaimana mestinya,  tidak sesuai keinginan  atau   rencana. Kemudian membuat diri  merasa tidak berdaya dan putus asa. Adanya konflik, kegagalan, kematian, dan kehilangan adalah beberapa hal yang paling sering membuat manusia sedih.

Sedih adalah emosi naluriah yang dapat dirasakan setiap orang, bisa menghampiri sesekali atau bahkan hampir setiap hari, tergantung pada apa yang sedang terjadi dalam hidup. Apalagi pandemi begini, hampir setiap saat berita duka menghampiri. Di sisi lain, melihat, menyaksikan, atau mendengar orang lain yang sedang sedih juga dapat membuat merasakan emosi yang sama. Terlebih memiliki rasa empati yang tinggi,  akan lebih peka terhadap perasaan dan pikiran orang lain.

Seperti saat melihat ada seseorang yang tertimpa musibah, akan benar-benar merasakan kesedihan tersebut dan memikirkan bagaimana ketika kita yang berada pada situasi tersebut. Repot memang, rasa empati yang dimiliki membuat bisa memahami kesedihan yang dialami oleh orang lain.

Cara jitu mengusir rasa sedih

Kebanyakan dari kita, termasuk aku juga  sering memasang senyum palsu dan pura-pura tegar agar tidak terlihat cengeng di depan orang lain.  Bahkan ada yang jelas terang-terangan menyangkal bahwa  sedang sedih karena tidak mau menjadi beban dan dikasihani orang lain.

Jadi, merasa sedih itu wajar,  alangkah baiknya secukupnya saja, karena  kurang baik juga  kalau dibiarkan sampai berlarut-larut. Berikut beberapa cara yang sehat untuk mengusir kesedihan agar tidak telanjur sampai menggerogoti jiwa :

1. Akui kalau sedang bersedih

Mengakui kalau memang sedang bersedih dan mengingat bahwa kesedihan adalah reaksi yang normal bagi  setiap manusia. Jadi, wajar merasakan emosi ini, kalau memang perlu  bisa meluapkan kesedihannya  dengan cara menangis akan membuat lebih lega.

Sementara itu, kalau tetep terus dengan penyangkalan atau denial justru akan berbalik merugikan  kesehatan fisik dan mental.  Bayangkan semua kesedihan yang dipendam lama-lama menumpuk jadi satu seperti “bom waktu” yang bisa kapan saja meledak. Tak hanya menghancurkan diri sendiri, tapi pada akhirnya juga menghancurkan orang lain di sekitar

2. Renungkan dan sadari  apa yang membuat  bersedih

Setelah mengakui dan kondisi  muali agak membaik, renungkan kembali kesedihan yang dirasakan. Tanyakan kepada diri sendiri, apa sih yang sebenarnya membuat merasa sedih? Apakah  emosi tersebut muncul terkait kehilangan atau peristiwa yang membuat  tidak bahagia?

Dengan merenungkan dan memahami emosi yang dirasakan, tentu saja dapat  membantu  melawan rasa kesedihan. Namun, jangan sampai malah jadi menghakimi diri sendiri alias wrong of me. Ingatlah bahwa kesedihan adalah bagian dari kehidupan dan selalu ada hikmah di setiap situasi yang dialami.

3. Memberi waktu pada diri sendiri untuk memulihkan

Kebanyakan orang dapat pulih kembali dari kesedihan mereka sendiri seiring berjalannya waktu. Lamanya waktu yang dibutuhkan jelas berbeda-beda pada setiap orang tergantung bagaimana cara releasenya.

Mungkin ada yang memerlukan waktu seharian, seminggu, atau berbulan-bulan untuk bisa menerima kehilangan, kegagalan, rasa putus asa, dan lain sebagainya. Jadi,  mari menikmati proses pemulihannya dengan ikhlas.

4. Mencari  kegiatan baru

Sedih boleh saja , tapi jangan lupa untuk tetap menyenangkan diri  sendiri ya. Mencoba mencari kegiatan baru,  menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan yang disukai atau yang tidak bisa dilakukan sebelumnya.

Mengambil kesempatan  untuk menghilangkan dan melupakan rasa sedih. Lakukan kegiatan seperti  traveling pergi jalan-jalan ke destinasi liburan yang belum pernah  dikunjungi. Dengan begitu  bisa menyegarkan kembali perasaan dan pikiran yang selama ini bikin sedih.

5. Hindari  untuk menyakiti diri sendiri

Setiap orang mempunyai caranya masing-masing untuk menghilangkan  rasa sedih yang dialami. Apa pun itu, lakukanlah hal-hal yang membuat merasa senang dan nyaman. Akan tetapi,  hindari menyibukkan diri dengan mengonsumsi alkohol, mengonsumsi obat-obatan,  makan makanan yang tidak sehat, dan merokok terus-terusan. Hal – hal tersebut tidak akan menyembuhkan kesedihan, namun sebaliknya, mereka hanya memberikan kesenangan sesaat  dan membuat situasi semakin memburuk.

6. Banyak bersyukur

Kelak  akan ada masanya melihat masa lalu dan senyum-senyum sedniri. Bukan berarti kita meratapinya tapi justru untuk memahami bahwa semua yang pernah dialami merupakan bagian dalam proses pengalaman hidup.

Bersyukurlah bahwa pernah berada di masa sesedih hari lalu, karena dengan begitu jadi tahu artinya sebuah rasa syukur. Selain itu, memahami kesedihan juga membuat kebahagiaan menjadi jauh lebih  berarti.

7. Melepaskan rasa sedih

Banyak cara melepaskan rasa sedih , bisa dengan curhat ke orang-orang yang memang dipercayai, namun akan lebih baik mengungkapkan rasa sedih hanya padaNya . Mungkin bisa juga dapat mencurahkan semua isi hati pada sebuah tulisan membuat  sebuah jurnal atau catatan mengenai hal positif apa saja yang berhasil dilakukan dan terima setiap hari.

Bagi sebagian orang , menulis bisa menjadi terapi untuk mengolah emosi. Seperti halnya diriku memulai untuk ngeblog adalah sebagai terapi jiwa. Dan  bisa membaca kembali tulisan lama ketika merasakan sedih dan  untuk memahami lebih baik tentang kesedihan yang dirasakan. Setelah mengungkapkan, rasanya pasti  lega dan bisa memulai lagi hari yang baru dengan semangat yang baru.

Namun, semenjak belajar  di kelas Access Consciousness dan memahami Access Tools -nya makin menyadari. Bahwa pikiran-pikiran yang berlebih termasuk rasa sedihku, bukan milikku. Cukup menanyakan pada diri sendiri, ini punya siapa? Dan mengembalikan kepada yang punyanya dengan penuh kesadaran.

Dan bagaimana aku bisa mengupgrade diri, dengan bersedia mengikuti kelas foundation selanjutnya  dengan kemudahan? Dengan menjadi Praktisi  Stress Management di Klinik Utama Lineation tentunya dituntut untuk terus upgrade, agar makin berkembang. Semoga saja terus berkembang, doakan ya mentemen!

Semangat datang kebahagiaan, selamat tinggal rasa sedih!!

Btw, mentemen pernah merasakan sedih berlebih ga? Lalu biasanya gimana cara melepaskannya? Sharing donk!!

 

Comments (44)

  1. Katerina

    July 1, 2021 at 10:35 AM

    Aku setuju dengan Poin 3, Memberi waktu pada diri sendiri untuk memulihkan memang jitu mengusir kesedihan. Rasakan saja, dan biarkan hilang seiring waktu.

    Tetapi ada pula yang memilih untuk mengatur waktu bersedih. Misal, maunya besok udah nggak sedih lagi. Jadi hari ini nangis saja sesedih-sedihnya, bila perlu sampai kering air mata. Besok harus sudah lain cerita. Harus sudah ikhlas, move on, dan lupa.

    Ga banyak yang begini, tapi ada. Mungkin tipe orang yang ga mau nunggu hihi

    • Era Sapamama

      July 3, 2021 at 9:26 PM

      Sejak jadi ibu, rasanya perasaan jadi lebih rumit. Mungkin pengaruh hormonal juga ya mam. Kalau sedih, biasanya saya bersih-bersih mam. Nyuci piring atau baju. Sama halnya saat marah. Bisa release emosi negatif, hehe…

  2. nurulrahma

    July 1, 2021 at 1:13 PM

    Time will heal every wound.
    All is well.

    Ini (semacam) mantra yg aku ucapkan kalo lagi sediiihh gitu Teh.
    Sambil berdoa, upaya dan tawakkal tentu saja.
    Semogaaa ALLAH mudahkan dan beri petunjuk utk kita.

  3. diane

    July 1, 2021 at 4:19 PM

    Pernah donk teh… Tapi memang gak sampe kepikiran buat menyakiti diri sendiri Alhamdulillah masih dikasi pikiran yang waras hahaa.. inget ada anak..dan orang-orang di sekitar kita yang support.. Ah iya..Support system tu penting banget.

  4. Mpo Ratne

    July 1, 2021 at 6:30 PM

    Mpo kalau lagi sedih ya belajar. Belajar lewat tiktok. Enak terhibur dan nyobain masakan baru yang diajarin sama tiktok

  5. Zia

    July 1, 2021 at 8:54 PM

    Whoa melow banget nih. Tulisan Teteh ngasih insight banget. Aku suka tipsnya, yang terakhir itu perlu banget, sedih harus direlease. Selain curhat ke Sang Pemilik Hati Jiwa dan Raga, aku suka nulis, denger musik, atau nonton film yang bikin mewek, Teh. Hehehehe.

    Stay happy ya, Teh. Luffff.

  6. Demia Kamil - Beauty Blogger Bandung

    July 1, 2021 at 8:57 PM

    nyari kegiatan baru itu cukup ampuh emang ya teh buat ngusir rasa sedih hihihi, tapi biasanya aku tu jalan jalan, sekarang agak susah juga buat jalan jalan, jadinya nonton drakor deh ehehhe

  7. Sri Widiyastuti

    July 2, 2021 at 11:12 AM

    Kerasa banget ya kalau sedih teh, kadang susah banget move on nya ya teh. harus punya sesuatu cara yang bisa menghilangkan rasa sedih itu agar tidak erlarut-larut. salah satu yang aku lakukan dengan banyak bersyukur dan melakukan kegiatan yang baru, agar kesedihan segera pergi.

  8. Lusi

    July 2, 2021 at 2:42 PM

    Aku sedih terus sih setahun ini. Bapak bbrp kali opname. Bapak mertua & kakak ipar meninggal. Gak bisa nengok ortu kecuali kalau pas opname. Suami gak bisa sering pulang dr ldm. Wisuda online. Dll. Perlu banget praktekin artikel ini. :((

  9. YSalma

    July 2, 2021 at 6:04 PM

    Poin nomer 3 Nchiee, memberi waktu pada diri untuk pemulihannya. Sebab kalau udah ngerasa sedih, mau dibuat bahagia kayak gimana pada saat itu, tetap aja bakal balik sedih lagi. Kalau dibiarkan sejenak utk sedih, trus mikir, setelahnya ya udah. Yakin bahwa setelah sedih, akan ada senyum. Begitu jg sebaliknya, krn itu bagian dr sikulus hidup.

  10. Arina Mabruroh

    July 2, 2021 at 7:07 PM

    Aku termasuk orang yang mellow-an, Teh. Jadi kadang ada hal-hal yang menurut orang lain biasa aja, sudah bikin aku sedih banget, apalagi kalau sebelumnya dalam kondisi badmood. Paling cocok sama aku yang poin 3. nikmati sedihnya, habis itu pelan-pelan bakal pulih meskipun kadang sampai lama.

  11. Jiah Al Jafara

    July 2, 2021 at 8:25 PM

    Dulu sih ngegalau dulu dan alhamdulillahnya gak sampai melakukan hal-hal aneh. Sekarang lebih santai dan nerima kesedihan itu. Setelahnya baru bangkit agar lebih kuat

  12. cindyvania

    July 2, 2021 at 9:09 PM

    aku tipe yang susah nemuin rasa sedih. karena kebiasaan numpuk dulu, nanti tinggal nunggu gongnya baru deh banjir2. tapi abis gitu juga ilanginnya lama banget. masih perlu latihan lagi nih

  13. Keke Naima

    July 2, 2021 at 9:22 PM

    Rasa bahagia dan sedih memang terkadang batasannya tipis banget, Teh. Saya pernah banget ngalamin. Paling diingat ketika papah wafat. Padahal saat itu lagi bahagia banget. Trus dikabarin kalau papah wafat mendadak tanpa sakit.

    Tips menghilangkan rasa sedih memang bener, Teh. Saya juga suka melakukannya.

  14. Sri Al Hidayati

    July 3, 2021 at 1:46 AM

    rasa sedih ini punya siapa, dan kita kembalikan semuanya pada-Nya ya teh, bener banget. Makasih banyak sharingnya mba. Bener banget kadang sedih itu kalau keinginan tak sesuai dengan realita. Maka harus pinter-pinter ngelolanya dan point yang jangan menyakiti diri sendiri itu penting banget karena kenikmatan sesaat kita ngelakuin hal-hal yang aneh, lebih baik memberi waktu kepada diri sendiri untuk memulihkan

  15. Sri Al Hidayati

    July 3, 2021 at 1:46 AM

    rasa sedih ini punya siapa, dan kita kembalikan semuanya pada-Nya ya teh, bener banget. Makasih banyak sharingnya teh. Bener banget kadang sedih itu kalau keinginan tak sesuai dengan realita. Maka harus pinter-pinter ngelolanya dan point yang jangan menyakiti diri sendiri itu penting banget karena kenikmatan sesaat kita ngelakuin hal-hal yang aneh, lebih baik memberi waktu kepada diri sendiri untuk memulihkan

  16. Ida Tahmidah

    July 3, 2021 at 3:43 AM

    Sedih memang manusiawi ya aku setuju butuh proses untuk menghadapinya. Alhamdulillah sejauh ini selalu bisa melewatinya tanpa harus berlarut-larut dengan kesedihan. Kuncinya memang penerimaan diri, mendekatkan diri kepada Allah SWT, berserah diri kepada apa yang dinamakan takdir. Kalau sudah bisa seperti itu biasanya tidak lagi sedih dan akhirnya adalah mensyukuri setiap kejadian karena apa pun itu selalu terbaik untuk kita. Ala kulli hal alhamdulillah….

    • Uniek Kaswarganti

      July 3, 2021 at 7:31 PM

      Iya, setuju dengan Teh Ida. Semua kejadian yang kita alami pasti ada hikmahnya. Mulai dari yang membahagiakan sampai dengan yang sedih sekalipun. Insya Allah kita bisa ya Teh mencapai level penerimaan diri ini.

  17. thya

    July 3, 2021 at 7:56 AM

    kalo aku biasanya cari kegiatan baru mba.. disibuk-sibukin aja biar lupa sama rasa sedihnya. atau nonton yang lucu2 seperti standup comedy gitu.. hehe

  18. Nia Haryanto

    July 3, 2021 at 8:38 AM

    Huhuhu, aku termasuk orang yang susah untuk move on. Aku kalo sedih bisa lama. Dan untuk sedih tertentu, ada yang bahkan rasanya abadi. Tiap inget, walopun sudah bertahun-tahun, sedihnya tetap sama. Bikin sesak. Tapi ya, berusaha aja terus untuk bahagia. Salah satunya dengan lihat hal-hal menyenangkan. Sedihnya teralihkan. Walopun gak hilang.

    *Ih aku ngomongin apa*
    😀

  19. Uniek Kaswarganti

    July 3, 2021 at 10:17 AM

    Big no no lah menyakiti diri sendiri kalau sedih, badan harus tetap dijaga meskipun sedang sakit.
    Aku biasanya sedih kalau sedang berduka cita mba. Untuk hal-hal kecil lainnya dalam keseharian udah ga masuk hitungan, datang silih berganti, biarin aja ga usah dijadikan sedih hehehee… Masih banyak hal lainnya yang bisa dipikirin daripada mengingat-ingat kesedihan terus yang kata orang bisa ‘membunuh’ diri kita.

  20. Ria Nugros

    July 3, 2021 at 10:22 AM

    Noted teh, saya pun pernah sedih banget biasanya sih saya nangis sampai puas terus ya coba lepaskan sajaa semuanya

  21. Mutia Karamoy

    July 3, 2021 at 10:27 AM

    Entah kadang-kadang suka muncul perasaan sedih tiba-tiba yang kalau ditelusuri bingung juga dicari penyebabnya, biasanya kalau muncul perasaan sedih aku suka cari aktivitas lain seperti tips diatas buat menghilangkan perasaan sedih daripada pusing mikirin penyebabnya atau mungkin penyebabnya banyak. Tapi memang perasaan sedih harus dimaintenance ya biar ngak menimbulkan hal-hal negatif dan terpenting butuh support system dari lingkungan terdekat serta mengupgrade diri dengan pengetahuan/ilmu baru tentang Manajemen Stres.

  22. Cory Pramesti

    July 3, 2021 at 11:12 AM

    Bener banget deh, banyak bersyukur adalah koentji. Selalu mengingat2 semua hal terindah yg pernah terjadi secara gratis dari Allah, pasti kalo lagi sedih dikit demi sedikit rada memudar. Kalo aku kalo lagi sedih pasti nangis kenceng dulu, ambil wudhu, sholat, ngakuin salah sama Allah, inget seneng2nya yg dikasih Allah, terus pasrah. Tak luma nonton drakor deh atau film2 yg menghibur, hehe..😊😇

  23. indah savitri

    July 3, 2021 at 11:36 AM

    toooosss teteeeeh geulis. Banyak caraa untuk tetap semangaat danjuga bahagia yaaa dengan segala keterbatasan dan situasi yang tidak mengenakkan ya teh. Wajar merasa edih tapi jangan berlarut – larut ya

  24. Nabilla - Bundabiya.com

    July 3, 2021 at 12:13 PM

    ah suka banget deh mba tips yang pertama… memang cara dari semuanya itu pintunya adalah mengakui rasa sedih. jadi kita bisa menghadapi kesedihan itu dan mengatasinya perlahan2

  25. lendyagasshi

    July 3, 2021 at 12:51 PM

    Point yang ketujuh itu kunciannya yaa, teh..
    Ketika kita menyadari bahwa kesedihan itu milik siapa dan kembalikan lagi pada pemiliknya.
    Semoga Allah mudahkan untuk melepaskan kesedihan dan rasa yang gak nyaman lainnya dalam tubuh ini.

    • lendyagasshi

      July 3, 2021 at 5:42 PM

      Biasanya sedih kalau baru pertama kali ditempa yaa…teh.
      kalau sudah ditempa bolak-balik, semoga lebih mudah yang namanya merelakan.

  26. Dian

    July 3, 2021 at 4:01 PM

    Namanya manusia ya teh, wajar klo pernah merasa sedih
    Nah emang kadang tu lupa mengakui klo sedang sedih
    berasa denial gitu ya,
    aku klo biasanya sedih ya mencari hiburan, biar sedihnha hilang

  27. Imperpect Parenteen, Tips Pengasuhan Anak Remaja | NCHIEHANIE.COM

    July 3, 2021 at 4:14 PM

    […] anak-anak sudah remaja, menjadi teman, sahabat. Ada fasenya dimana ku merasa sedih, berusaha menghilangkan rasa sedih sambil  mengenang mereka saat kecil, terharu bahagia bisa membersamai sampai tahap sekarang.  […]

  28. Lia Yuliani

    July 3, 2021 at 6:01 PM

    Pernah ada di fase sedih banget. Kadang nanya kenapa sesedih ini?
    Akhirnya aku menerima perasaan ini, menerima diriku yang engga sempurna, tak lagi membanding-bandingkan dengan orang lain. Kadang hal-hal tersebut bikin insecure.

    Tapi … aku engga mau terus memendam perasaan negatif. Aku kalau udah gini suka banyakin istigfar. Sampai hati merasa tenang. Kalau digali lagi semua ada hubungannya ama inner child sih. Ada rasa yang belum tuntas di masa lalu, tapi untungnya aku pernah ikutan kelas mengasuh Inner Child, jadi sedikitnya tahu kapan harus pausing dulu. Jalan-jalan ke luar, nemenin anak bermain, lihat mereka bahagia auto happynya nular. Mulai deh ditepis perasaan sedihnya. Alhamdulillah membaik. Semua atas izin dari-Nya. Alhamdulillah

  29. Sri Widiyastuti

    July 3, 2021 at 6:58 PM

    Tips ke-7 paling banyak aku lakukan juga, kalau lagi sedih, kalau gak curhat sama kakak, ya curhat sama suami. setelah curhat enak banget, plong aja gitu. alhamdulillah. kalau sedih gak dikeluarkan uneg-uneg nya malah bikin sesak ya teh

  30. Andiyani Achmad

    July 3, 2021 at 7:16 PM

    somehow teh, kebiasaan aku dalam menghilangkan rasa sedih, suka minum kopi dan jajan jajanan favorit sambil nonton ataupun dengerin musik, kalo sedih nya parah aku biasanya jalan kaki sambil dengerin musik deh mayan itu bisa release all the sadness inside

  31. Helena

    July 3, 2021 at 8:17 PM

    Kenapaaa bisa nyasar ke artikel ini di saat momen tepat. Aku lagi sedih ini Teh. Banyak pikiran sana-sini. Alhamdulillah udah solat buat menenangkan diri trus curhat ke suami. Betul itu nomer 1 ketika sedih harus menyadari, mengakui kondisi diri sedang tidak baik.

  32. Efi Fitriyyah

    July 3, 2021 at 8:59 PM

    Ngomong-nogmong sedih eh nangis aku pernah lihat sendiri gimana sedihnya Nchie waktu Teh Dey sakit. Wow, NChie yang tegar bisa nangis juga hihihi maafkeun. Aku malah ketawa waktu Teh Dey melarang Nchie nangis 😀 Duh temen macam apa aku teh, ya. Padahal aku sendiri pernah merasa sedih. Alasannya banyak, kecewa, patah hati, juga marah. Dipikir-pikir makin disimpan malah jadi bom waktu, jadi ga enjoy sama hidup. Kalau lagi sedih aku cari hiburan yang lucu-lucu, ga mau keep lama-lama. Ambil wudu, solat, ngaji terus tidur biar pikirannya ga liar nuturkeun kasedih

  33. nyi Penengah Dewanti

    July 3, 2021 at 9:02 PM

    Teh makasih tipsnya ya teh, ah aku kemarin tak ungkapin ke status facebook wakak
    daripada fb melompong sesekali curhat biar lega. Tipsnya wajib aku praktekin nih

  34. Monica Anggen

    July 3, 2021 at 10:20 PM

    Penasaran sama kelas lanjutan di Access Consciusness ini sih aku. Dan ya, aku setuju tuh sama poin yang menyebutkan perlu waktu memang untuk healing, memberi waktu ke diri sendiri untuk menikmati kesedihan itu sampai hilang. Tapi di saat yang sama, mesti cepat banget juga ya Teh. Oh satu lagi, aku ngejournal juga untuk healing, baik ketika sedih, kehilangan, wis semua perasaan pokoknya. ngejurnal cukup membantu juga

  35. Khairiah

    July 3, 2021 at 10:47 PM

    Pasti dong pernah sedih cara paling cpt tuh hilanginnya. Dengan curhat kalau aku, atau jalan2/ nonton film yg ceria

  36. Lina W. Sasmita

    July 3, 2021 at 11:28 PM

    Sekarang aku lagi sedih Teh. Abis telponan sama Mamah di kampung, di Garut. Sedih pisan ih hoyong pendak.

  37. Milda Ini

    July 4, 2021 at 6:41 AM

    Poin no satu ini penting banget dan itu ngaruh banget dalam kehidupan saya, anak-anak pun sudah paham kondisinya. kalo semisal tetiba saya melow, mereka kadang saling mengingatkan satu sama lainnya. Misalnya bilang, jangan ganggu Ummi dulu, Ummi lagi sedih, Ummi lagi ingat nenek

  38. Yuniari Nukti

    July 4, 2021 at 10:43 AM

    Sedih itu bagiku kegiatan melelahkan karena suka bingung sedihku itu kenapa, tau-tau pikiran capek aja. Kalau sudah begitu biasanya saya memilih diam dan menikmati kesedihan sambil menenangkan diri mencari penyelesaian. Kalau sudah mentog dinangisin biar puas, Teh😁

  39. @hm_zwan

    July 4, 2021 at 6:25 PM

    Kalo lagi sedih memang butuh waktu pemulihan ya teh, nggak bisa dipaksa “udahan” gitu. Kita yang tahu kondisi kita, melakukan hal hal yang bikin bahagia bisa jadi alternatif untuk mengusir kesedihan. Aku biasanya nonton yang lucu lucu sih hehe

  40. Rahmah

    July 4, 2021 at 9:54 PM

    Jujur saja sejak setahun lalu saya sedih banget
    Saya harus berusaha tampak baik baik saja di depan keluarga di kampung
    Padahal untuk makan saja sempat berpikir akan ngutang kemana
    Alhamdulillah Allah selalu ngasih di saat tepat
    Hingga doaku agar dijauhkan dari utang pun semakin diijabah
    Ya, sedih karena usaha suami terkena dampak tetapi bantuan pemerintah menjadi hal yang kami hindari
    Insya Allah dengan menulis akan ada jalannya
    Sedihnya boleh tetapi tetap harus bergerak

  41. Siti Hairul

    July 4, 2021 at 10:54 PM

    Sedih aja sebenarnya ga papa ya teh. Ga usah juga memaksakan selalu terlihat bahagia. Toh Rasulullah saja ditunjukkan dalam beberapa riwayat pernah bersedih hati. Kata Allah kalau kita bersedih kemudian bersabar dapat pahala dan ganti yang lebih baik

Leave Your Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.