Bukit Rhema: Perpaduan Unik antara Seni, Agama, dan Alam. Bukit Rhema, yang lebih dikenal sebagai Gereja Ayam, adalah destinasi wisata unik yang terletak di Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Obrolan saat sarapan pagi di Magelang, “Mau kemana lagi?” tanya seorang sahabat, panggil saja Mba Irma. Spontan “Ke gereja Ayam”, jawabku. Langsung dianterin ke tempat ini sampai depan parkiran, dan beliau menanti di Mobil, karena lagi kurang fit badannya hari itu. Pessannya, “Chi, wajib naik ke atas yaa, jangan lupa tuker tiketnya nanti sama Singkong”
Akhirnya kami berdua yang naik dan menghampiri Mas yang menanti di depan yang menawarkan shuttle. Untuk menghemat waktu, kami naik shuttle ke atasnya cukup membayar 15k pulang pergi dan tiket 25k (weekeday). Wow, beneran curam dan seru aja jadi tereak-terak kita. Oya, Mas drivernya ramah banget, trus nanya “Mohon izin, Mbanya dari satuan mana nih, yang diantar pakai mobil plat hijau?” Langsung mesem-mesem kami menjawab, “Taruna Nusantara” Kembali, “Mohon Izin Ibu Persit, maaf lancang! ((Mas, ini Ibu Persit engga jadi!)) Makin ngekek lah kami.
Ga sampe 5 menit sudah sampai di tulisan Bukit Rheima, Mbanya sudah menanti dan mendapatkan tiket dan meninformasikan bahwa tiketnya bisa ditukar dengan makanan/minuman di cafe atas. Trus Mbanya tau darimana tempat wissata ini? Film AADC!! Langsung lari menuju Mas Pemandu yang sudah menanti, kami serombongan sama Cici Cici dari Surabaya. Pemandunya memberikan aturan, untuk tidak memotret di lantai 1 karena merupakan ruang ibadah.
Masuk ke bangunan dibikin merinding, apalagi sambil mendengarkan cerita asal mula Gereja Ayam ini dibangun. Terharu karena banyak ruang-ruang ibadah yang tersembunyi untuk seluruh umat. Salut sama pendirinya, dimana bangunan ini merupakan hasil karya seorang seniman bernama Daniel Alamsyah.
Sejarah Singkat dan Konsep
Bukit Rhema atau yang dikenal dengan nama Gereja Ayam Magelang dibangun pada tahun 1992 oleh Daniel Alamsjah. Daniel Alamsjah menerima visi pada tahun 1988 untuk membangun Rumah Doa bagi Segala Bangsa setelah doa semalam di tempat di mana Bukit Rhema dibangun.
Daniel muda pada awalnya tidak tahu bahwa tempat ini ada di Desa Gombong Kembanglimus, Magelang, Jawa Tengah. Terletak di sudut kota Borobudur. Meskipun tempat ini jauh dari tempat di mana daniel hidup pada waktu itu yaitu Jakarta, imannya memimpin Daniel muda tiba di tempat ini dan kemudian Daniel Alamsjah menerima visi tersebut.
Awalnya, Daniel Alamsyah memiliki visi untuk membangun sebuah gereja berbentuk burung merpati. Namun, karena keterbatasan dana dan waktu, pembangunan hanya terfokus pada bagian kepala burung saja. Meskipun demikian, bentuknya yang unik dan lokasinya yang strategis di tengah perbukitan membuat tempat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Konsep di balik pembangunan Bukit Rhema adalah untuk menciptakan sebuah tempat yang menyatu dengan alam, di mana pengunjung dapat merasakan kedamaian dan inspirasi. Selain itu, tempat ini juga menjadi simbol persatuan berbagai agama, karena Daniel Alamsyah ingin menciptakan ruang bagi semua orang untuk beribadah dan merenung. Bukit Rhema dikenal Gereja Ayam sebenarnya berbentuk Merpati. Namun banyak yang mengira berbentuk ayam. Bukit Rhema bukan sebagai Gereja, melainkan Rumah Doa Bagi Segala Bangsa.
Bukit Rhema dengan bentuknya yang unik dan mencolok.
The Beginning of Bukit Rhema
Daniel berkeyakinan bahwa akan ada banyak orang datang berduyun duyun dari Segala Suku Bangsa ke Bukit Rhema untuk melihat kebaikan Tuhan.
Karena visi ini, Daniel menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk membangun Bukit Rhema. Awal Pembangunan Bukit Rhema adalah masa-masa sulit untuk Daniel karena ia menghabiskan 5 hari waktunya untuk bekerja di Jakarta dan pada akhir pekan ia harus memantau pembangunan di Magelang. Lebih dari 10 tahun Daniel menghabiskan Jumat malam dan Minggu sore di kereta fajar Jakarta – Purworejo – Jakarta. Kemudian Senin pagi memulai kembali rutinitas sebagai karyawan swasta di salah satu perusahaan di Jakarta.
The Power Of God
Tantangan demi tantangan, namun Daniel percaya pada pertolongan Allah yang sempurna. Daniel Alamsjah terus membangkitkan rasa melayaninya dengan membangun Panti Rehabilitasi Narkoba dan Mental tidak jauh dari Bukit Rhema. Panti Rehabilitasi itu diberi nama Panti Rehab Betesda.
Pada usia lebih dari 70 tahun, Tuhan terus memberikan kesehatan untuk Daniel, sehingga ia dapat belajar bagaimana merehabilitasi pengguna narkoba dan mampu melayani mereka yang terhilang.
The Journey of Bukit Rhema
Bukit Rhema terus berkembang menjadi wisata religi, wisata edukasi dan wisata alam di Magelang.
- Wisata Religi
Bukit Rhema sebagai Rumah Doa Segala Bangsa memiliki fungsi sebagai tempat bagi umat yang ingin berdoa secara khusus dengan fasilitas ruang-ruang doa pribadi. - Wisata Edukasi
Bukit Rhema memiliki fungsi edukasi. Edukasi tentang bahaya narkoba, bahaya merokok dan edukasi tentang Nasionalisme yang dituangkan melalui lukisan dinding yang menarik. - Wisata Alam
Bukit Rhema yang dikenal dengan Gereja Ayam berdiri di atas perbukitan dan dikelilingi dengan pegunungan sehingga memiliki pemandangan yang indah. Tak Heran Bukit Rhema menjadi salah satu spot melihat sunrise terindah di Magelang.
Tampak dari atas Bukit Rheima
Daya Tarik Bukit Rhema
- Arsitektur Unik: Bentuk bangunan yang menyerupai kepala burung merpati menjadi daya tarik utama Bukit Rhema. Desainnya yang unik dan tidak biasa membuat tempat ini menjadi objek foto yang menarik.
- Pemandangan Alam: Bukit Rhema terletak di area yang dikelilingi oleh perbukitan hijau. Dari puncak bukit, pengunjung dapat menikmati pemandangan yang indah dan menyegarkan.
- Suasana Spiritual: Atmosfer yang tenang dan damai membuat Bukit Rhema menjadi tempat yang cocok untuk bermeditasi dan merenung.
- Aktivitas Menarik: Selain menikmati keindahan alam dan arsitektur, pengunjung juga dapat melakukan berbagai aktivitas seperti hiking, bersepeda, atau sekadar bersantai di sekitar area.
Gambar ini menampilkan interior Bukit Rhema yang sederhana namun penuh makna spiritual.
Keindahan di dalam bangunan gereja Ayam lantai 4
Akses dan Fasilitas
Gereja Ayam, dengan keunikan arsitekturnya, juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang cukup memadai untuk menunjang kenyamanan pengunjung. Berikut beberapa fasilitas yang umumnya tersedia:
Area Parkir: Tersedia area parkir yang cukup luas, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Hal ini memudahkan pengunjung untuk memarkir kendaraannya dengan aman.
- Jalur Pendakian: Untuk mencapai puncak Gereja Ayam, pengunjung perlu melewati jalur pendakian. Jalur ini sudah tertata dengan baik dan dilengkapi dengan anak tangga serta pegangan tangan, sehingga cukup aman untuk dilalui oleh berbagai kalangan usia.
Toilet Umum: Tersedia toilet umum yang cukup bersih dan memadai untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.
Warung Makan: Di sekitar area Gereja Ayam, terdapat beberapa warung makan yang menyediakan berbagai macam makanan dan minuman. Pengunjung dapat menikmati hidangan sambil menikmati pemandangan yang indah.
Spot Foto: Berbagai spot foto menarik tersedia di sekitar Gereja Ayam. Mulai dari latar belakang bangunan Gereja Ayam yang unik, hingga pemandangan alam yang indah.
- Musholla: Tersedia musholla untuk pengunjung yang beragama Islam.
- Area Perkemahan: Bagi pengunjung yang ingin menginap, tersedia area perkemahan dengan pemandangan yang indah.
- Toko Souvenir: Tersedia toko souvenir yang menjual berbagai macam oleh-oleh khas daerah.
Selain itu Bukit Rhema (Gereja Ayam) juga menjadi salah satu penggerak desa wisata Borobudur dan ekonomi kerakyatan melalui bundling tiket masuk Bukit Rhema dengan Singkong Desa (Latela Gombong Cassava). Latela Gombong Cassava merupakan singkong yang dihasilkan dan diproses warga sekitar Bukit Rhema (Gereja Ayam)
Penampakan Singkong yang enak banget dicemil saat itu
Dengan fasilitas yang cukup lengkap, Gereja Ayam (Bukit Rhema) menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Selain menikmati keindahan alam dan arsitektur yang unik, pengunjung juga dapat melakukan berbagai aktivitas seperti berfoto, hiking, atau sekadar bersantai.
Gereja Ayam, atau yang lebih dikenal sebagai Bukit Rhema, memiliki 7 lantai. Setiap lantai memiliki makna dan fungsi yang berbeda-beda, meskipun tidak semua lantai terbuka untuk umum.
Di lantai 2 ada satu wadah kartu-kartu yang ditujukan untuk pengunjung. Mengambil sekali secara acak dan biasanya itu pas banget pesannya untuk kita.
Mengapa 7 lantai?
Angka 7 sendiri memiliki makna yang cukup signifikan dalam berbagai agama dan kepercayaan. Dalam konteks Gereja Ayam, angka 7 mungkin melambangkan:
- Tujuh hari penciptaan: Mengacu pada kisah penciptaan dalam kitab suci.
- Tujuh langit: Sebuah konsep kosmologi yang ditemukan dalam berbagai agama dan filsafat.
- Tujuh chakra: Pusat energi dalam tubuh manusia menurut kepercayaan Hindu dan Buddha.
Saat ini Bukit Rhema yang dikenal Gereja Ayam Borobudur memiliki 7 lantai, masing-masing lantai akan memiliki “storry telling” yang berbeda. Menceritakan Perjalanan Spiritual Manusia, Makna Doa, kebaikan Tuhan, Mujizat dan Kearifan Lokal. Semua ini dituangkan dalam lukisan yang saling berhubungan dan memiliki pesan moral bagi pengunjung.
Gereja Ayam dengan 7 lantainya merupakan sebuah karya seni dan spiritual yang unik. Meskipun tidak semua lantai dapat diakses oleh publik, bangunan ini tetap menjadi daya tarik wisata yang menarik bagi mereka yang ingin merasakan pengalaman spiritual dan menikmati keindahan alam.
Akhirnya, sampai di Mahkotanya Gereja Ayam! Speechless!! Mbaa Irmaa, sampee nih!!
Sungguh Takjub bisa melihat pemandangan di atas Bukit Rheima 360 derajat, tampak pula Candi Borobudur. Dan kami, difotoin sama Wisatawan dari Cina yang menawarkan untuk difoto dan sebaliknya difotoin balik. Sampe di Mahkota ini, tempatnya sempit mungkin cukup berempat. Pas dateng, matahari lagi centil-centilnya bersinar terik banget padahal masih pagi. Benar pesan Mba Irma, harus sampai atas!! Meski lumayan curam tangganya, petualangan sejenak yang menyenangkan!!
Kedai Bukit Rheima, tempat menukarkan Singkong, menjual aneka minuman dan makanan, tempatnya sangat nyaman banget. Mau berlama-lama santuy di sini sambil ngopi syantik dengan suguhan pemandangan alam yang indah, teringat Mba Irma yang lagi menanti di bawah. Next, balik lagi.
Pas mau pulang, sempat menuliskan dan menjejakkan notes di wall itu, entahlah vibesnya tuh tenang, nyaman dan terharu. Bahkan si Bestie aku sesegukan nangis, sambil menulis dan menempelkan notes di Wall. memang sulit berkata-kata saat memasuki bangunan ini.
Tips Berkunjung
- Waktu Terbaik: Waktu terbaik untuk mengunjungi Bukit Rhema adalah pagi hari atau sore hari untuk menghindari cuaca yang terlalu panas.
- Pakaian: Sebaiknya mengenakan pakaian yang nyaman dan sesuai dengan cuaca. Jangan lupa membawa topi dan sunscreen.
- Kamera: Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen-momen indah di Bukit Rhema.
- Etika: Hormati lingkungan sekitar dan patuhi peraturan yang berlaku.
- Pakai alas kaki yang nyaman: Jalur pendakian menuju puncak Gereja Ayam cukup terjal, sehingga sebaiknya menggunakan alas kaki yang nyaman.
- Jangan buang sampah sembarangan: Jaga kebersihan lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan.
- Cek informasi terbaru: Sebelum berkunjung, sebaiknya Anda cek informasi terbaru mengenai bagian mana saja dari Gereja Ayam yang dapat diakses oleh pengunjung
Bukit Rhema adalah destinasi wisata yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Jika mencari tempat yang berbeda dan ingin merasakan pengalaman spiritual yang mendalam, Bukit Rhema adalah pilihan yang tepat. Sungguh experience yang luar biasa. Banyak hal yang membuat kami terharu saat memasuki bangunan ini, lebih banyak merenung dan tentang keindahan keberagaman.
Bukit Rhema, thank you! Perpaduan Unik antara Seni, Agama, dan Alam.
Thank you, Semesta!
Comments (22)
Lidya
September 5, 2024 at 7:45 PMOh ini Gereja Ayam yang terkenal juga karena ada di film AADC ya teh? Waktu aku ke MAgelang udah ga sempet mampir ke sini padahl seru juga ya. Aku sampai mengamati berulang klai ayam atau merpati sih hihihi. TErnyata merpati ya tapi kenapa ya disebutnya gereja ayam sampai sekarang
Myra
September 5, 2024 at 9:45 PMTernyata tinggi juga ya sampai 7 lantai. Saya kirain cuma bangunan biasa yang memang unik karena berbentuk ayam. Gak taunya bisa dinaikin sampai atas. Viewnya cakep pula
Andiyani Achmad
September 6, 2024 at 7:39 AMArea yang cukup ramai dikunjungi turis lokas. Hawanya adem, cocok jika berlibur dengan kluarga. Akses jalan sudah bagus, tidak seperti 3 tahun sebelumnya. Bangunan gereja yang terletak di Bukit Rhema ini memang memiliki gaya dan bentuk arsitektur yang unik dan khas.
maria tanjung
September 6, 2024 at 9:16 AMBukit Rheima bisa sekaligus untuk 3 wisata ya Mak, wisata religi, edukasi dan alam. Selain untuk refreshing, kita juga dapat pengetahuan mengenai asal usul berdirinya Gereja Ayam. Saya baca artikelnya langsung auto kepengen berkunjung kesana. Kebetulan saya belum pernah pergi ke Magelang
sari
September 6, 2024 at 3:10 PMselalu teringat dengan AADC, dan emang ya kalau dilihat pas pagi hari, pemandangannya bagus banget, kayaknya meski 7 lantai, nggak bakalan capek setelah lihat pemandangan dari atas.
Inna Riana
September 7, 2024 at 9:27 AMternyata luas juga ya. asik makk mainnya nyampe ke gereja ayam. eh ternyata dia aslinya bukan ayam ya, tapi merpati. mungkin karna gendut jadi disangka ayam hihihi
Hidayah Sulistyowati
September 7, 2024 at 2:53 PMAku selalu sedih kalo ada yang foto-foto di Bukit Rhema. Alasannya waktu suami dan keluarganya kesana, aku posisi masih kerja dan bener-bener nggak bisa ambil cuti. Hanya si sulung yang ikut bapaknya, si bungsu nemenin aku kerja di kantor, katanya kasihan ibu nanti sepulang kerja sendirian di rumah, huhuu terharuu.
Dari cerita pengalan Teh Nchie persis seperti yang dituturkan keluarga suami, mereka semua naik sampai atas. Eh ibu mertua dan kakak perempuannya yang tertinggal di bawah karena terlalu tinggi ya puncaknya. Saat aku baca pesan di kartu yang diambil teteh, ikut terharu dengan pesannya
Ria Nugros
September 7, 2024 at 4:03 PMBaru dengar gereja ayam, ternyata menarik juga yaa tempatnya dan unik berbentuk burung gitu. Boleh nih masuk list wisata yang wajib dikunjungi
lendyagassi
September 7, 2024 at 6:40 PMOh mau naik ke atasnya sampek antri-antri gitu yaa, teh?
Tapi cakeepp euii, fotonya ga ada yang boncos.
Aku juga taunya Bukit Rhema dari film AADC dan langsung ngerasa “Kok ga kayak di Indonesia yaa..”
Ternyata lokasinya ada di Desa Gombong Kembanglimus, Magelang, Jawa Tengah.
Memang pegunungan itu tempat yang baik untuk merenung dan memindai banyak hal baik di sekitar kita yang pada akhirnya membuat manusia sadar akan berlimpahnya keberkahan yang terjadi di sepanjang hidup.
Fenni Bungsu
September 7, 2024 at 7:12 PMFilosofi nya cakep ya, apalagi juga suasana di sekitar sana bikin adem.
Eh plusnya ada singkong pula, ngemil di waktu senja yang bikin bahagia
Nunung Nurlaela
September 7, 2024 at 7:21 PMWah Teteh sudah ke sini aja. Aku belum pernah, haha. Padahal tetangga. Btw, jadi ingat film AADC ya ini, sempat viral. Bagus banget pemandangannya. Makin penasaran pengen lihat nyatanya.
Lala
September 7, 2024 at 8:49 PMTerima kasih mba, sudah bahas secara detail terkait Bukit Rheima (Gereja Ayam) Jadi tau terkait sejarahnya. Keindahan alamnya masya Allah menakjubkan banget 😍. Suka pisan deh sama suasana nya.
Beneran tempat yang sangat oke buat di explore. Menikmati keindahan alam, unik nya arsitektur bangunan bahkan banyak kegiatan menarik juga.
Jadi pengen liburan kesana deh, tempat shooting AADC yang super memukau.
Dian Restu Agustina
September 7, 2024 at 9:04 PMKeren ini Teh Nchie
Bukit Rhema…enggak cuma menawarkan wisata edukasi, religi tapi juga alam yaa. Istimewa! ..cakep bener..mesti di list buat tempat mampir pas mudik nanti biar berasa kek shooting film AADC sayaaa
Erin Friyana
September 7, 2024 at 9:45 PMMenarik juga ini Bukit Rheima. Punya sejarah tersediri, dan jadi tempat yang lebih dari sekedar rekreasi menikmati alam di sekitaran Bukit Rheima.
Semoga dapat berkunjung ke sini.
Gieska
September 7, 2024 at 9:56 PMWah, makan blanggreng ya Mbak. Ternyata luas banget gerejanya. Menikmati sunrise di Bukit Rhema, pasti menjadi kenangan yang tak terlupakan.
Uniek Kaswarganti
September 7, 2024 at 10:26 PMLumayan juga loh ngos2an pas naik ke lantai paling atas, tapi terbayar lunas dengan view super indah yang didapat ketika berada di sana. Dari bagian yang kepala burungnya itu, terlihat samar2 Borobudur ya klo ga salah, Teh?? Cakeup yaaa…
Jiah
September 7, 2024 at 10:39 PMAku tahu tempat ini dari AADC juga, tapi waktu itu gak begitu tertarik. Paling viral karena jadi lokasi film. Pikirku
Pas baca ini, kok ya malah penasaran pengen ke sana. Lihat pemandangan alam dari jauh, asyik juga
khairiah
September 7, 2024 at 10:51 PMlangsung ngakak waktu kalimat tau tempat ini dari aadc (serius itu jawabannya?), arsitekturnya benar-benar unik dan keren, lingkungan sekitarnya juga indah
Herva Yulyanti
September 9, 2024 at 8:53 PMwah menarik teh baru tau ternyata nama lainnya Gereja Ayam itu Bukit Rhema sampe ada makna 7 lantainya ya teh penasaran pisan jadinya. Pantes juga jd tempat syuting Abang Rangga 😀
Hanifa
September 11, 2024 at 9:31 PMDuhhh warga Jogja ini bahkan belum pernah mampir ke situ wkwk kapan-kapan kudu nyempetin deh masukin agenda liburan ke sana
Eri Udiyawati
September 11, 2024 at 10:18 PMUdah beberapa kali main ke Magelang tapi belum pernah kepikiran main ke Bukit Rhema. Padahal pemandangannya juga wow ya. Menakjubkan.
Di sana juga unik. Apalagi bisa “ngintip” Borobudur dari kepala ayam, ya?
Faradila Putri
September 14, 2024 at 9:34 PMMakasih banyaaak mbak infonya, lengkap banget! Aku juga baru tau ini gara-gara film AADC 2 hehehe