Cara Mengelola Emosi di Masa Pandemi. Tema yang keren diacara KEBNgobrol yang diadakan oleh Kumpulan Emak-Emak Blogger , salah satu komunitas blogger khusus perempuan yang aku ikuti. Berawal dari sapaan ketuanya KEB, Emak yang syantik itu, menodong untuk mengisi acara KEBNgobrol. Ga bisa menolak ajakan yang syantik akutu, apalagi ngobrolin yang relate banget dengan keseharian sebagai Emak-Emak.
KEBNgobrol setiap rabu malam, kini giliran ngobrol asik bareng Ketua KEB Solo, sebagai hostnya, salah satu Blogger Jadul yang seangkatan. Diawali dengan sapaan, berasa nostalgia banget terakhir ketemu di Blogger Nusantara 2013 setelah hampir 7 tahun ga ketemu, kini dipertemukan dalam IG Live. Gimana ga seneng cobak apalagi diselingi obrolan seputar mengelola emosi dijaman pandemi ini.
Iya, menghadapi situasi pandemi yang tak pasti dan tidak tahu kapan berakhirnya, tak hanya berdampak negatif pada kondisi fisik. Gangguan kesehatan mental juga sangat tinggi di situasi saat ini. Itu sebabnya, banyak orang yang merasa kelelahan dalam menghadapi keadaan hingga emosi terkuras. Apalagi diiringi oleh daring pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), bagi kebanyakan orang tua merasa kewalahan.
Berbicara soal PJJ ini yag katanya “daring membuat darting” emak-emak, menurutku itu hanya sebagian saja, ga selamanya ko PJJ itu horror, tinggal bagaimana cara menyingkapinya cara berkomunikasi ibu dan anak serta guru. Harus saling memahami karakter anak bagaimana, cara belajar anak yang disukai gimana dan tak lupa menciptakan suasana yang riang gembira. Semua orang tua, khususnya ibu sama, merasakan hal yang sama, mari “berdamai dengan keadaan dan berdamai dengan diri sendiri”
Setiap anak itu unik, begitupun karakter kita yang berbeda-beda. Mengenali karakter anak, mengenal bahasa kasihnya apa, mengenali bahasa kasih diri, lambat laun akan tahu dengan sendirinya pola pembelajaran anak seperti apa, tanpa ada emosi dan kesalahfahaman dalam menjalani hari.
Cara belajar anak SMK, yang kebanyakan praktek , jadinya ga terlalu ribet buat emaknya, udah bisa segala sendiri. Palingan menyiapkan segala perlengkapannya dan amunisi cemilan cepuluh cebelas.
Berdasarkan pengalamanku, kita tidak bisa menyalahkan pandemi, keadaan saat ini. Yang kulakukan apa yang bisa aku ciptakan dimasa pandemi ini? Bagaimana cara mengelola emosi disaat pandemi? Apa yang bisa ku kontribusikan selama masa pandemi ini? Bagaimana aku bisa mendampingi anak PJJ dengan riang gembira? Apa yang harus kulakukan menghadapi PJJ ini? Bagaimana kalo pandemi ini bisa berkontribusi lebih dan membuka kemungkinan pekerjaan online lainnya? Cukup bertanya saja, tanpa mencari jawabannya.
Oleh karena itu, selain berfokus menjaga kesehatan fisik, juga harus menjaga keseimbangan emosi kita. Terutama menjaga kestabilan emosi diri sendiri dulu, untuk hal ini bukan keegoisan. Tapi bagaimana kalo seorang ibu tenang bakalan memberikan hal yang menyenangkan pada sekitar terutama anak dan keluarga. Tapi sebaliknya jika keadaaan ibu dalam keadaan emosi bisa-bisa semua kena dan dampaknya nanti ke anak dan sekitarnya.
Mengajak semua Emak2 menyempatkan diri mempunyai waktu unruk mengelola emosinya dengan cara apapun. Kalo misalkan belom mampu mengelolanya sendiri, bisa dengan mengikuti kelas-kelass online banyak banget tinggal memilih sesuai dengan kliknya hati. Ga akan rugi ko membayar sebuah kelas demi menyirami jiwa kita, dan yang pasti manfaatnya banyak banget.
Perlu diketahui juga orang yang mampu menjaga keseimbangan emosi tidakakan mudah mengalami stres dan memiliki kesehatan fisik yang lebih baik. Lalu, bagaimana menjaga keseimbangan emosi di tengah kondisi yang serba tidak pasti ini.
Ini caraku mengelola emosi, agar bisa menjaga keseimbangan emosi diri :
Sejenak hening dengan meditasi
Setidaknya meditasi membantuku untuk belajar mengakui semua pikiran dan kenyataan yang terjadi dalam hidup kita, bahkan kenyataan terpahit sekalipun. Dengan meditasi membuat kita lebih fokus untuk mengenali pikiran yang muncul, menerimanya, dan membiarkannya berlalu tanpa rasa kesal atau menghakimi diri sendiri. Kita dapat melakukan meditasi kapan saja dan di mana saja tanpa memerlukan biaya. Sejenak hening , meditasi bisa duduk diam atau pun meditasi berjalan.
Berpikir positif
Dengan berfikir positif memang tidak bisa menyelesaikan masalah, namun membantu untuk menyeimbangkan emosi. Bagaimana cara menanamkan pikiran positif dalam diri, dengan melakukan hal yang fokus pada keberhasilan yang telah kita raih, mengingatkan diri sendiri bahwa kita selalu bisa mencoba lagi membangun diri dengan self talk positif. Setiap rasa yang ada, kemarahan, kesal, sedih sebisa mungkin merangkulnya sambil berbicara dengan diri sendiri, semua akan baik-baik saja.
Berdamai dengan diri sendiri
Salah satu cara memaafkan keadaan dengan menerima keadaaan dan berdamai dengan keadaan dan berdamai dengan diri sendiri. Sangat wajar merasa kecewa dengan hal buruk yang terjadi. Namun, terlalu larut dalam kekecewaan hanya membuang waktu saja. Setelah itu,bisa fokus pada apa yang bisa kita lakukan untuk masa depan. Dengan memaafkan bisa mengurangi stres dan rasa marah meningkatkan kasih sayang menumbuhkan empati menumbuhkan hubungan interpersonal yang lebih kuat
Mencari Mood booster
Setiap diri mempunyai mood bossternya yang berbeda. Kegiatan apa yang menjadi mood booster? Ada yang suka olah raga, gowes, baca buku, nonton drama, bernyanyi, belanja belanji, dll Apapun kegiatan itu yang penting bisa menyemangati diri dan membuat dirimu happy.
Bercerita
Memendam emosi hanya akan memperburuk keadaan, lama kelamaan menumpuk dan membuatnya meledak di kemudian hari. Emosi negatif yang terus dipendam hanya akan mendatangkan masalah pada diri sendiri, misalnya perubahan suasana hati dan tekanan emosional gangguan fisik seperti sakit kepala atau ketegangan otot. Sebaiknya untuk menghindari hal tersebut, bisa menceritakan apa yang kita rasakan pada orang terpercaya. Menceritakan apa yang kita rasakan akan membantu kita merasa lebih baik dan lega.
Meminta bantuan profesional
Jika memang tidak bisa mengatasi emosi sendiri , disarankan untuk meminta bantuan profesional. Dengan kondisi sulit memang terkadang membuat kita merasa kesulitan, dan merasa buntu apa yang harus dilakukan, terutama ketika kita tidak bisa melakukan apapun untuk memperbaiki situasi. Jangan ragu-ragu untuk mencari profesional kesehatan mental yang dapat membantu kita mengelola tekanan emosional dan memberikan bantuan untuk mengatasi gangguan emosi yang kita alami.
Menulis jurnal
Menulis jurnal adalah salah satu cara untuk memilah-milah dan menerima emosi yang hadir. Ketika kita melakukan kesalahan, mengalami banyak perasaan rumit dan kekecewaan yang akan mempengaruhi diri kita. Dengan menuliskan perasaan tersebut, setidaknya membantu untuk merasa lega. Dengan menuliskan emosi yang dirasakan merupakan salah satu bentuk katarsis yang bisa membersihkan pikiran kita. Melakukannya selama lima menit, semacam menulis diary. Dan tak lupa juga menulis rasa syukur yang telah didapatkan, meski hal-hal kecil seperti bersyukur diberi kesehatan, masih bisa makan dll sesuai dengan keadaan diri masing-masing.
Begitulah caraku mengelola emosi. Meyakini disetiap keadaan pasti akan hadir, entah kapan, dimana perasaaan-perasaan yang membuat ga nyaman datang menghampiri jiwa. Makasih banyak buat Komunitas Emak2 Blogger, spesial Mak Ety Abdoel atas obrolan syantiknya, lalu ada pertanyaan yang menohok. Apakah Teh Nchie pernah marah dan bagaimana cara mengatasinya?
Pasti, mengurung diri di kamar, sendiri, atau mojok ke tempat kopi sendiri, lalu melakukan hal-hal diatas, cukup 30 menit sampe satu jam sudah netral kembali. Termasuk karakter orang kalo sedang marah diam, melakukan aktivitas dengan nginem beberes rumah dengan membabi buta sampai kinclong. Udah begitulaah!! Kadang menertawan diri sendiri ketika sedang marah atau stress, bikin ngakak sendiri. Lagi belajar terus menenangkan diri dengan tools Access.
Teruntuk orang tua terlebih seorang ibu, yang sedang berjuang mengelola emosinya di masa pandemi ini semoga tetep semangat yaa, ingat benahi diri sendiri, sayangi diri sendiri dengan caranya masing-masing. Setelah kita mencintai diri sendiri dan full cintanya, baru memberikan pada sekitar. Yuk, sama-sama belajar di Universitas Kehidupan ini untuk selalu memberikan yang terbaik khususnya buat anak, keluarga dan sekitar.
Nah, emak2 sharing donk, kalo sedang marah apa yang dilakukan?
Comments (47)
nurulrahma
September 25, 2020 at 6:09 PMTeteeehhh, I laff you 😀
Makasii udah ngasi materi dgn cara yg super calming tapi masuuukk bgt
Aku mantengin IG live-nya, demen banget ama dialog dua ceweq cantiq yg tak kunjung menua ini hihihi
Winda Trisuci
September 25, 2020 at 10:04 PMaku teh tiap liat teh nchie selalu kagum, aura positif dan damainya tuh berasa banget
Tetty Hermawati
September 26, 2020 at 5:10 AMbahahha aku bgt ini jdi darting, masalahnya anak udah ga mood dan ga semangat buat belajar, sedangkan tugas dr bu guru harus dikumpulkan, itu yg bikin darting
Keke Naima
September 26, 2020 at 1:33 PMSetuju, Teh. Meskipun lebih enak sekolah tatap muka. Tetapi, kondisi saat ini ‘kan gak memungkinkan. Jadi gimana kita menyikapinya. Kalau dibawa emosi melulu malah nantinya kita pusing sendiri
lianny hendrawati
September 26, 2020 at 1:37 PMNchie kalau sedang marah ada positifnya juga ya, beberes rumah sampai kinclong hahaha *ups.
Aku kalau marah juga diem, tapi jadinya ya malah males juga ngapa-ngapain. Ehhm kok jadi kepikiran, mending bikin roti aja kalo marah ya, bisa ngebanting-banting adonan sampai kalis hahaha 😀
Arda Sitepu
September 26, 2020 at 3:23 PMSetuju banget mbak tentang bahasan mengelola emosi di masa pandemi, apalagi saat ini bagaimana selalu berpikir positif. Salah satu cara tetap positif adalah dengan mencari mood booster mbak.
lianny hendrawati
September 29, 2020 at 1:55 PMSetuju, cari mood booster ya. Aku biasanya berdoa, nonton youtube, baca buku, kalau perlu tinggal tidur aja ntar bangun pikiran lebih tenang 😀
mega novetrishka
September 26, 2020 at 4:32 PMsetiap baca sharing2 di blog teteh ku selalu suka. inspiring bangett..
Nurul Fitri Fatkhani
September 26, 2020 at 6:00 PMSaya mulai mempraktikkan apa yang dibilang sama Teh Nchie. Lebih banyak bertanya dengan kata apa dan bagaimana. Jangan pernah bertanya dengan kata tanya: kenapa, karena lebih terlihat seperti mengeluh ya. Teh
Ida Tahmidah
September 27, 2020 at 6:44 AMWah bagus materinya nih Teh pas lah dengan moment pandemi ini… Penting banget bisa mengelola emosi itu terlebih membuang prasangka negatif itu… supaya hidup lebih sehat, lebih bahagia dan lebih selamat untuk akhirat nanti….hehe
Alley Hardhiani
September 27, 2020 at 6:55 AMDi masa pandemi gini, nggak bisa kemana2 dan cuma di rumah aja itu memang sesuatu banget. Kalau nggak bisa mengelola emosi dengan baik bisa makin stres. Apalagi buat ibu2 yang punya anak, bisa2 pelampiasannya sama anak. Kalau aku sendiri biasanya nyari mood booster biar mengurangi stres karena bosan. Lumayan efektif buatku.
Rani Yulianyy
September 27, 2020 at 7:32 AMMakasih tips-tipsnya, teh, duh emang ya mengelola emosi tuh perr banget buatku, dan alhamdulillah setelah konsultasi ke profesional dan ke teteh juga, udah ada kemajuan nih, teh
twitter: @iffiarahman
September 27, 2020 at 7:54 AMKalau aku selalu ingin setiap hari minimal bisa baca qur’an bun, jadi kalau sudah baca qur’an walaupun sedikit menjalani hari2 lebih tenang walau kadang tetap saja emosi naik turun…
Linimasaade
September 27, 2020 at 9:30 AMKadang moodnya suka gak tentu ya mbak emang butuh kesabaran ekstra untuk mengelola emosi nih.
Lidya
September 27, 2020 at 9:47 AMBener teh kalau kitanya menyiapkan diri gak sampai darting kok, trus ada kerjasa ama di rumah juga. Sambil berserah diri semoga semuanya baik-baik aja
Andy Hardiyanti
September 27, 2020 at 11:47 AMTeteh…duh saya kelewat nyimak acaranya nih. Untung udah dijadikan postingan blog gini sama Teh Nchie. Emang nih yaa jadi PR banget, gimana supaya tetap bisa mengontrol emosi di situasi yang serba tidak pasti seperti sekarang.
Sri Widiyastuti
September 27, 2020 at 11:50 AMIya mbak, bermeditasi itu istilah kerennya mindfulness ya, saya juga kerap melakukannya mbak, sebagai bahan perenungan apa yang sudah saya lakukan dan mulai melakukan evaluasi, muhasabah.
cara ini efektif untuk meredam emosi terutama emosi yang suka tiba tiba meledak, karena suatu hal. Jadi kadang suka nyesel gitu dan saya melakukan evalusi kenapa bisa begitu. Alhamdulillah setelah sering melakukan mutabaah, jadi mulai cooling down dan selalu berusaha mencari solusinya dulu sebelum menumpahkan kemarahan.
lendyagasshi
September 27, 2020 at 12:10 PMTeteeeh…
Sampai sejauh mana kita bisa menjalani hobi, teh..?
Karena adaaaa aja yang komen tentang hobi emak-emak seharusnya begini laah…begitu laah…
heuheuu~
lendyagasshi
September 30, 2020 at 8:17 PMAku uda tepat niih…kayanya nempel ke teteh teruuuss…hihi~
Soalnya teteh bisa jadi temen curhat yang asik di tengah malam.
Semoga teteh sehat dan bahagia selaluuu…
**terimakasih uda mau dengerin aku teteh..
Kecuuppsss basyaah~
Love you, teteh…
nyi Penengah Dewanti
September 27, 2020 at 12:16 PMAlhamdulillah dapet cara tepat untuk mengelola emosi nih, emosi kebanyakan buruk ya wkwkwk
aku sebel juga nih kadang wkwk kalo ikut mertua kan ada aja ya kan yang nggak diharapin namanya juga ikut orang, jadi salah satu yang teteh tulis moodboster aku lakukan wkkwkw biar nggak stres
Dewi Natalia
September 27, 2020 at 12:48 PMaku lagi perlu banget nih mengelola emosi sprt mbak. Aku contek beberapa yang pernah mbak lakuin ya. Krn di rumah mulu, bawaannya uring2an dan kdg marah2 ga jelas hehehe. Biasanya aku nonton kdrama aja biar ga sering marah2 di rumah hehehehe
Uniek Kaswarganti
September 27, 2020 at 11:34 PMEmosiku ga berjalan lama kok Teh. Selepas PJJ, ntar aku sama anak lanang buka hape bareng-bareng terus tiktokan :)) Kelar sudah masalah tekanan jiwa daringnya.
Siska Dwyta
September 28, 2020 at 12:03 AMWah terima kasih sharingnya Mbak. Jadi merasa selama pandemi ini memang emosiku suka naik turun dan masih kurang bisa mengontrolnya. Baca postingan ini jadi tercerahkan.
gina
September 28, 2020 at 12:23 PMSaya klo emosian,,biasanya lngsung pengalihan nonton youtube or netflix,,,puter drakor juga biar moodnya jadi baik. Beuh kalo gak,,,,bisa marah-marah trs
Uniek Kaswarganti
October 1, 2020 at 8:18 AMManjur ya mbaa.. Iya, kalau udah nonton film tuh bawaan uring-uringan jadi lekas hilang nih. MOod kembali membaik. 🙂
Erin Friyana
September 28, 2020 at 3:56 PMThank Teh Nchi sharingnya, kita itu memang harus mencintai diri sendiri, ya. Terpenting kita harus mampu mengelola emosi yang tidak menentu.
Caroline Adenan
September 28, 2020 at 5:42 PMTips²nya oke bangeet ini bisa aku praktekkan Nchie 🥰
Ngerasa banget selama aku ngajar PJJ emosi aku kadang suka out of control ini.. salah satu kuncinya emang harus mengenal dan mampu mengontrol emosi diri.
Cindy Vania
September 28, 2020 at 10:12 PMJujur aku mulai gampang emosi dan capek banget Krn apa2 sendiri dan harus ngajarin 3 anak barengan plus jagain 1 batita. Hahaha.
Udah Zen tapi tetep aja sometimes itu ga cukup. Hiks
Zia
September 29, 2020 at 7:47 AMNgga sedikit orang yang mengalami tingkat stress di masa pandemi ini tinggi. Beneran emang Teh, banyak yang bilang daring bikin darting. Semoga kita bisa meredam dan mengelola emosi biar lebih stabil. Aku suka banget sama tulisan ini, inspiring pisan. Nuhun udah sharing ya teh.
Pentingnya Vaksin untuk Kekebalan Tubuh | NCHIEHANIE.COM
September 29, 2020 at 3:47 PM[…] imunitas dalam tubuh, selain dengan mengkonsumsi makanan yang bernutrsi, rutin berolahraga, mengelola stress, vaksin juga merupakan hal yang sangat penting. Mengapa vaksin itu penting? Karena yang paling […]
Mugniar
September 29, 2020 at 10:21 PMMemang penting bagi ibu mengelola emosi pada saat pandemi begini. Wah, saya terlewat acara yang Mak Nchie nara sumbernya ..
Tuty Queen
September 30, 2020 at 6:41 AMaku kalau lagi marah Nganva seharian teh biar ada penyaluran emosi haha
Dian
September 30, 2020 at 6:47 AMBenar sekali ya teh, pandemi spt ini sangat penting untuk bisa mengelola emosi dgn baik
Dian Restu Agustina
September 30, 2020 at 7:40 AMSerius , mengelola emosi di masa pandemi ini beneran sulit sekaliiii
Betul, kita mesti semoga tetep semangat , benahi diri sendiri, sayangi diri sendiri
Setelah kita mencintai diri sendiri baru memberikan pada sekitar…Tips jitu, Teh Nchie!
Kalau berhubung ga bisa mojok ke warung kopi karena PSBB Jakarta pada tutup lagi, jadi biasanya kalau emosi tinggi bongkar lemari terus rapi-rapi hihi..atau dapur atau apa aja pokoknya tangan ga diem aja
Grandys Sofia
September 30, 2020 at 11:11 AMaku juga skrg lagi mengusahakan untuk bisa mengelola emosi ini dengan cara menulis jurnal, padahal baru aku coba di hari ini teh Nchie haha
HM Zwan
September 30, 2020 at 2:18 PMKalo lagi nggak mood, paling enak cari mood booster. Kadang bikin es kopi atau dengerin musik jadi bikin mood membaik. Receh sih kadang ahaha.. Tapi alhamdulillah, bikin emosi yang naik jadi turun
April Hamsa | Parenting Blogger keluargahamsa.com
September 30, 2020 at 6:20 PMHahaha pejeje emnag ngeseliiin.
Zaman now rasanya stress tuh gak ada pelampiasan, Itulah yang terjadi saat ini.
Kalau stress di saat biasa kan masih bisa jalan2 makan2 di luar dll.
Kuncinya kyknya jgn dipendem tapi dilepaskann dgn kegiatan atau curhat gtu kali ya mbak sama org yg dipercaya.
Alfa Kurnia
September 30, 2020 at 7:44 PMTerima kasih sharingnya, Teh Nchie. Aku nonton waktu itu dan bermanfaat banget. Sekarang yang sedang sering dilakukan adalah mengusahakan mood booster saat emosi lagi nggak karuan. Biasanya dengan jalan pagi.
Lisdha
September 30, 2020 at 9:18 PMwaah…malam itu aku uda rencana mau manyengin ig live tp trus ada apa gitu jd batal ikutan. etapi bisa baca di sini..makasih teh nchie..
Milda Ini
September 30, 2020 at 10:06 PMMak, i do agree with you look Mood booster, is urgent to me, hahaha
Diah Kusumastuti
September 30, 2020 at 10:16 PMUntuk saat ini, kalau sedang marah biasanya aku langsung ngeblog atau buka-buka medsos aja, sambil ngemil atau makan. Hehe. Gitu aja sih.
Eh tapi berdamai dengan diri sendiri tuh emang penting banget ya, Teh.
Biar hati lebih tenang dan bersyukur 🙂
Lina W. Sasmita
September 30, 2020 at 10:28 PMHampir sama Teh dengan saya, kalau lagi emosi cara meredamnya ya dengan hal-hal di atas jadi cukup membantu banget.
Ruli retno
September 30, 2020 at 10:35 PMAku kalo marah biasanya pergi atau ninggalin sumber kemarahan itu. Misalnya jengkelnya di dapur, aku ke kamar dulu, sampe lega baru balik lagi ke dapur buat ngeberesin dalam keadaan sudah kepala dingin, wkwkwk
cicifera
October 1, 2020 at 4:03 PMwaah, makasih sharingnya teh nchie.. aku masih suka kelepasan nih soal emosi gini, belum terkelola dengan baik, apalagi sejak pandemi ini 🙁 mesti banyak2 inhale exhale, hihi xD
Niken Nawang Sari
October 3, 2020 at 9:58 PMTeh Nchie hatur nuhun sharingnya ya, aku soalnya emosian selama pandemi ini mungkin karena bosen juga ya di rumah terus sama si bocil. Kadang kalo lagi pengen sendiri aku bilang sih ke anakku, biar ga marah-marah ke dia.
nyi Penengah Dewanti
October 5, 2020 at 6:57 AMCobaan dalam kehidupan memang kadang bikin emosi banget ya Teh.
Gemes dan huahhh, bikin narik napas panjang. Semoga kita bisa lancar melalui dan tipsnya memang selalu kuterapkan teh. Yang jurnal belum rajin nih Teh
Maria Soraya
October 11, 2020 at 5:10 PMKlo lagi marah banget, aku ambil air wudhu dan menikmati setiap guyuran airnya. Sholat sunnah trus banyak2 dzikir.