Fisioterapi Mengatasi Pegal-Pegal dan Cidera Otot. Setelah melakukan jalan-jalan ke alam tepatnya ke puncak gunung, baik itu pendaki sejati, pendaki pemula atau pendaki yang berpengalaman pun bisa memiliki resiko terserang cidera otot. Apalagi aku yang jatuhnya sebagai pemula, logikanya saat mendaki semua otot tubuh mereka bekerja sangat ekstra terutama otot kaki sebagai pijakan. Makanya sebelum mengikuti acara pendakian sudah diingatkan Dokter David untuk mengikuti olah raga freeletic ataupun jalan kaki ke hutan. Kalau, rajin olah raga bakalan diajak ke gunung, tapi kalau malas olah raga resikonya sangat besar jika langsung ikut ke gunung.
Jangankan mendaki, olah raga saja terkadang badan ini merasakan pegal-pegal dan nyeri otot, terus jalan kaki sakit. Begitu pun aku sebagai seorang pendaki pemula hal ini sering kali terjadi karena kurangnya latihan dan pemanasan ketika hendak melakukan pendakian. Tapi jangan khawatir, pegal-pegal itu hal yang wajar. Yang jelas kita tahu dengan pasti cara untuk mengatasi cidera tersebut.
Pada umumnya biasa yang terjadi pada cidera otot setelah mendaki gunung adalah:
- Kram pada bagian betis
- Nyeri pada pada paha yang disertai gemetar di lutut
- Nyeri di pergelangan kaki
- Nyeri pada tulang jari kaki
- Nyeri otot pada pinggul
- Nyeri pada bagian pundak
Ayo pasti dirasakan nyeri-nyeri di atas kan? Tentunya sangat tidak nyaman banget buat diri sendiri. Pengalaman pertamaku waktu pendakian ke Gunung Gambung, Artapela tidak merasakan rasa nyeri ataupun pegal-pegal. Mungkin karena treknya yang landai ga ada tantangan yang luar biasa, masih sewajarnya jalan menuju ke sana. Jadi aman bebas dari rasa di atas.
Kalo trek hikingnya begini mah, huhuu..
Nyeri Otot Pada Paha
Nah, pengalaman yang kedua, setelah pulang dari pendakian untuk Memeluk Puncak Manglayang aku merasakan nyeri pada paha yang luar biasa, mungkin dikarenakan jalanan yang terjal dengan kemiringan 70-80 derajat, penuh bebatuan besar. Apalagi pas turun gunung rasanya nyeri di paha yang disertai gemetar pada lutut. Tapi masih dalam tahap yang wajar aku rasakan, hingga sampai bawah tetap fit.
Namun selepas pendakian itu, beberapa hari kemudian aku istirahat. Eh malahan paha nyeri banget dan pegal sampai jalan pun ngangkang dan naik tangga jalannya miring. Diketawain tuh sama si Dokter, malahan iseng jahilin suruh jalan cepet. Pada waktu Dokter nyaranin untuk Fisioterapi di Lineation-DF Clinic.
Lagi di Stimulasi Elektrik
Tapi sebelumnya, Fisioterapis kece n gaul panggil saja Aa Furqon, begitu teliti banget. Sambil bercerita tentang fisioterapi jaman now, ada beberapa metode penyembuhan untuk mengatasi pegal-pegal dan cidera otot yang teteh alami. Tangannya terampil, yang pertama melakukan stretching atau peregangan otot pada bagian yang nyeri lalu di massage untuk mengatasi pembengkakan dan kejang pada otot, nah harus sama ahlinya khawatir juga kan kalau salah tekniknya malahan tambah nyeri.
Dan taukah rasanya sodara, sakit pake banget. Pas diterapi pun pengen ketawa, nangis heuheu. Setelah itu baru menggunakan Electrical modaliti/stimulasi elektrik, rasanya nyetrum tapi enak jadi rileks, cukup 15 menit saja.
Aa Furqon berpesan dengan keadaan begini harus 3x fisioterapi, serta banyak latihan streching di rumah. Sebaiknya melakukan pengompresan untuk mengatasi cidera otot dengan cara ini bertujuan untuk membuat panas tubuh berkurang, mengurangi nyeri serta mengatasi bengkak pada bagian yang nyeri. Untuk menurunkan panas tubuh bisa dikompres dengan menggunakan air hangat sedangkan untuk bengkak atau luka memar bisa menggunakan kompres air es.
Nyeri Otot Pada Betis
Pengalaman kedua saat Mencicipi Puncak Burangrang, prepare badan udah siap sehingga tidak mengalami kendala sepanjang pendakian. Namun setengah perjalanan pas turun gunung lumayan betis ini merasakan nyeri, masih dalam tahap wajar dan bisa diatasi. Ternyata turun gunung memang membutuhkan tenaga ekstra dan otot kaki pun lebih bekerja keras karena menjadi tumpuan.
Kali ini, setelah pendakian ketiga, meski tidak merasakan nyeri yang luar biasa, tapi aku langsung melakukan fisioterapi kembali dengan Aa Furqon. Kenapa? Karena untuk mencegah nyeri atau pegal-pegal yang bisa menjalar ke seluruh tubuh.
Ada penampakan Fisioterapisnya, yang lagi melakukan stretching dan massage
Menempelkan pad lalu direkatkan
Santai sejenak, sambil merasakan setruman karena stimulasi elektrik
Kali ini pad-nya di simpan pada bagian yang nyeri
Ciyuus enak loh, badan rilex
Alhamdulillah setelah melakukan terapi 20 menit betis berasa ringan, jalan pun kembali dengan normal. Keesokan harinya, seperti biasa seolah tak terjadi apa-apa, tak ada rasa pegal ataupun nyeri lagi. Intinya kalau lagi pegel-pegel dan nyeri otot harus banyak digerakin, kalau diam malah tambah sakit.
Wow sehebat itukah fisioterapi? Mendengar kata Fisioterapi adalah hal yang familiar di telinga. Dulu aku pernah mengalami musibah tabrakan dan pernah melakukan fisioterapi selama 3 bulan lamanya. Tapi jaman now Fisioterapi emang banyak banget digunakan untuk kesehatan. Yuk, bahas Fisioterapi.
Fisioterapi
Fisioterapi adalah suatu pelayanan kesehatan professional yang menangani permasalahan gangguan fisik dan fungsi gerak tubuh melaluiberbagai terapi fisik. Fisioterapi akan membantu meredakan rasa nyeri akibat cedera olah raga, sakit pada leher , punggung dan berbagai nyeri otot lainnya. Tentunya secara perlahan membantu untuk dapat beraktifitas kembali secara normal.
Tujuan utama fisioterapi adalah untuk mengembalikan fungsi gerak tubuh setelah terkena penyakit atau cedera. Jika tubuh menderita penyakit atau cedera permanen, maka fisioterapi dapat diprioritaskan untuk mengurangi dampaknya. Nah Untuk melakukan hal tersebut, ahli fisioterapi menggunakan berbagai metode, yang meliputi terapi manual, latihan fisik dan latihan.
Di Lineation Centre kemaren untuk mengatasi pegal-pegal dan cidera otot yang aku alami fisioterapinya menggunakan alat dengan daya listrik sebut saja Electrical modaliti atau stimulasi elektrik. Ahli fisioterapi menggunakan TENS atau Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, metode menggunakan energi listrik yang kecil untuk mengurangi rasa nyeri dan pegal-pegal
TENS ( Trans Electrical Nerve Stimulation) atau electrical modality alias strum
Pad namanya
Pad diselipkan pada busa yang basah
Perekat
Setelah pad disimpan pada bagian yang nyeri direkatkan dengan ini
Alat ini sudah mengurangi cidera otot nyeri pada bagian paha dan betis
Ini ruangan Fisioterapi yang ada di Lineation – DF Clinic berada di Lantai 3
Nah ini dia Fisioterapis Kece, Aa Furqon Jaya Wicaksono ( Jawa banget) ya kalo Sunda mah ntar jadinya Wicaksana *eh ko bahas nama
Cidera otot ini merupakan sebuah permasalahan yang sering terjadi setelah pendakian. Dengan mengetahui macam-macam dan cara mengatasinya cidera otot ini tentunya akan lebih mempermudah ketika melakukan pendakian. Tentunya ga ingin dong, jika aktivitas bahagia saat naik gunung terhenti gara-gara cidera otot ini. Nah, next pendakian ke gunung lagi Aa Furqon janji bakalan ikut. Yeaay!!
Buat manteman yang punya keluhan seputar cidera otot, nyeri otot, sakit leher dan sebangsanya. Buat Mahmud alias Mamah Muda yang punya baby atau anak dengan fisioterapi ini bisa membantu untuk tumbuh kembang anak. So, bolehlah mampir ke Lineation bertemu dengan Aa Furqon. . Beliau praktek setiap hari senin-jumat pukul 16.00 – 20.00 WIB kalau hari sabtu harus perjanjian dulu.
Comments (18)
andyhardiyanti
October 19, 2017 at 3:24 AMDulu saya pernah ngerasain difisioterapi. Bagian pundak dan kepala deh kalau gak salah. Rasanya emang nyaman dan enak banget teh..
nchiehanie
October 19, 2017 at 8:34 AMasiik..enak banget andyyy
lianny hendrawati
October 19, 2017 at 8:03 AMHabis naik gunung, capek terus di fisioterapi pasti rasanya nyaman banget ya Nchie.
EH betul juga pijat memijat mah nggak boleh sembarangan, salah penanganan malah bukan tambah sehat malah tambah sakit 😀
nchiehanie
October 19, 2017 at 8:34 AMNah itu dia, ada titik2 tertentu ya Mbaa.
Asli nyaman banget
iChal Zen
October 19, 2017 at 10:38 AMHati-hati Mbak, fisioterapi kadang bikin ketagihan …
nchiehanie
October 19, 2017 at 10:46 AMengga donk, kalo aku pasti sesuai kebutuhan aja 🙂
Okti
October 19, 2017 at 10:39 AMCoba mun aya di CIanjur. Untuk ngarepehkeuna cukup ka tukang urut la we. Hehehe…
Sambil nunggu keajaiban dapet kesempatan pakai alat canggih itu…
nchiehanie
October 19, 2017 at 10:46 AMhahahahaa.. pasti ada lah nanti, dikirim via email alatnya ya teh
Inge Maria Wibowo
October 19, 2017 at 2:13 PMAku belum pernah ikut fisioterapi, dan paling ga bisa dipijet. Malah jadi geli n sakit semua badannya haha. Apa karena ga biasa ya?
Cepet pulih yaa mba
nchiehanie
October 23, 2017 at 10:35 PMHahhaa..iyaa, mungkin ga terbiasa ya..
Enak ko kalo udah terbiasa mah
Komi Kendy
October 19, 2017 at 7:50 PMWah.. Belum pernah nyobain mbak fisioterapi. Kayaknya di Bengkulu belum nemu tempat terapinya. Saya juga hobi naik gunung, tapi biasanya berbekal counterpain aja supaya meredakan otot yang kejang
nchiehanie
October 23, 2017 at 10:37 PMIya,aku juga suka sesudahnya suka pake itu, enak, anget ..
Zizy Damanik
October 19, 2017 at 8:01 PMCedera otot wajar terjadi bila ada aktivitas berlebih dari yang biasanya. Saya pegel2 biasa saja Teh. Dipijet aja sama mbak di rumah hehe..
nchiehanie
October 23, 2017 at 10:38 PMKalo pegel biasa aku abaikan mbaaa, tapi kalo ini pegel dan nyeri luar biasaaa hahaa atit..
Mugniar
October 22, 2017 at 10:21 PMWaah jaman now, aneka macam cara penyembuhan cidera otot yah. Boleh nih klinik terapi. Ngng tapi kapan ya bukanya di kota Makassar? Tanyain sama Aa Fiurqan eh Furqon ya Teh 🙂
nchiehanie
October 23, 2017 at 10:40 PMHahhaaaa..Iya nanti aku tanyain ke Aa Furqon
D I J A
October 26, 2017 at 11:29 AMbadan jadi seger lagi ya Tante?
nchiehanie
October 27, 2017 at 6:46 AMIya pastinyaaa