Kala Rimba Bercerita di Hutan Menyala. Mendengarnya saja sudah bikin penasaran dan membayangkan langsung masuk hutan dan ada yang bercerita. Tapi kok bisa hutan menyala yaa? Dimana-mana kan hutan itu identik dengan gelap dan sedikit menyeramkan. Lalu berpikir lagi, hutan menyala ya adanya malem-malem pula, waduh makin serem pula. Dari pada penasaran, akhirnya berpetelualang langsung yuk!!
Explore Hutan Menyala
Selamat malam para petualang!!
Terngiang-ngiang terus sapaan itu, berasa di alam mimpi ketika jalan-jalan malam berpetualang di Hutan Menyala. Yuk ikutin!!
Jadi bersama sahabat online main ke Hutan Menyala ini dan kebagian di jam 18.30 termasuk sesi pertama karena dibatasin untuk 100 orang saja. Mulai dari pintu masuk yang ketat banget prokesnya, pemeriksaan suhu tubuh, setelah lolos menuju tiket box yanng sudah dipesan sebelumnya. kemudian nanti bakalan diberikan gelang dan barcode untuk tanda masuk. Setelah itu lanjut masuk melalui pintu utama dengan menunjukkan barcode yang akan di scan oleh petugasnya.
Luar biasa banget, dan salut sama petugasnya dimana setiap pos bertugas mengingatkan akan 3 M, terutama jaga jarak. Kbayang kan jaga jarak tatkala explore hutan malam-malam. Ternyata hutannya menyala cantik, mulai di sambut dengan suara alam sapaan dari sebuah Batu yang memberikan cerita.
Dilanjutkan dengan menyusuri jembatan yang menyala cantik dengan lampu-lampu sambil di pandu oleh petugasnya yang tak lelah dengan sapaan Halo, sahabat petualang! Ah, Indahnya malam itu, aplaagi ketika disambut oleh lebah dan kunang-kunang yang menyala menyambut kedatangan Kami, rasanya ikutan happy juga dan adem di mata dan hati.
Mengikuti langkah kaki dengan petunjuk cahaya di bawah dan jejak kaki untuk selalu menjaga jarak antar sesama. Bagus banget untuk bernarsis ria apalagi ketika sampai di negeri selanjutnya yang di sambut oleh peri dengan tariannya di area yang bercahayakan lampu.
Gimana rasanya coba ketika dikelilingi oleh cahaya lampu dan hutan pun menyala menyambut diri ini. Pastinya bahagia banget, suasana yang biasanya dingin mendadak jadi penuh kehangatan, belum lagi suara audio bercampur dengan suara alam saling bergantian menyapa, rasanya nyeess banget berasa berada disebuah negeri dongeng.
Akhirnya, petuluangan pun sampai di tempat terakhir dan kami pun duduk di tempat yang telah diseiakan tanda di tembok, untuk mendengarkan kisah pohon beringin yang ngomong dan memberikan pesan. Sumpah, keren banget disini, visual, tata cahaya yang apik berpadu dengan pesan yang disampaikan bahwa pentingnya kepedulian kita untuk menjaga lingkungan dan disampaikan ke anak cucu kita, semoga kelak mereka bisa menikmati keindahan alam.
Sungguh petualangan yang anti mainstream ini berkesan banget, speechless deh dengan keindahan Hutan Menyala ini. Ga bisa diungkapkan dengan kata-kata yang banyak, tapi pesan yang tersirat cukup mewakili. Dan salut banget sama semua pendukung yang membuat Hutan Menyala ini ada.
Habis berpetualang, terbitlaj lapaar. Dan langsung disuguhin dengan menu-menu yang menarik mulai dari cemilan, aneka minuman baik coffee atau non coffee, ada es krim gelato juga. Merebahkan diri, menikmati suasana hutan, alam selalu memberikan lebih buat kita semua, mengapa kita sebagai penghuninya ga bersedia untuk menerima dan menjaganya.
Menikmati sajian hangat, sambil berintimate ngobrol cantik bersama sahabat dan bercerita tentang petualagan Hutan Menyala yang, beautiful! Sudah ada gambaran kan berpetualang di Hutan Menyala ini, biar makin penasaran aku jelasin lagi yak.
Apa itu Hutan Menyala?
Hutan Menyala adalah inovasi destinasi wisata di masa pandemi berupa wahana pengalaman
audiovisual di tengah hutan. Hutan Menyala akan mentransformasi berbagai area dalam Tahura Djuanda menjadi sebuah petualangan fantasi yang istimewa. Ia bercerita tentang Gunung Sunda, Pohon Beringin, menampilkan beragam karakter seperti keluarga Rusa, Kera Ekor Panjang, dan pasukan Kunang-Kunang serta Lebah Madu.
Semuanya ditampilkan dalam alur permainan audiovisual nan metaforik dan memesona, Hutan Menyala mengajak kita semua untuk mengkaji ulang prioritas kita di masa sekarang, dimana sudah semestinya kita perlu lebih peduli dan menyadari betapa pentingnya lingkungan hidup serta kesinambungannya.
Perpaduan antara alam, seni, dan teknologi ini bertujuan untuk mengundang kita agar lebih
mencermati serta mempelajari kembali sikap kita terhadap lingkungan sekitar. Lebih khusus lagi,
dalam kaitannya dengan peran penting Tahura Djuanda sebagai benteng ekosistem alami bagi
Kota Bandung maupun Jawa Barat. Peran ini menggarisbawahi ketergantungan kita terhadap
Tahura Djuanda, sekaligus mengingatkan betapa pentingnya agar area konservasi ini tetap ada.
Taman Hutan Raya Djuanda ( Tahura)
Hutan menyala ini berada di area Tahura Bandung, yang merupakan paru-paru kota Bandung. Hutan yang sebelum pandemi selalu ku singgahi untuk tracking olah raga setiap minggu pagi, atau menjadi tempat wisata yang menyegarkan, apalagi di tengah pandemi ini menjadi tempat favorit ya ke alam.
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda atau yang lebih dikenal sebagai Tahura Djuanda adalah sebuah kawasan konservasi dan kebun raya di Bandung, Indonesia. Taman ini mengambil nama dari Djuanda Kartawidjaja, Perdana Menteri terakhir Indonesia. Lokasinya di Kampung Pakar, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan. Dengan kisaran ketinggian antara 770-1330 m dpl, tanah suburnya menopang sekitar 2.500 jenis tumbuhan, terdiri dari 40 familia dan 112 spesies.
Pada tahun 1965 aman ini didirikan dengan luas sekitar 10 hektar, yang sekarang telah berkembang menjadi 590 hektar yang membentang dari Dago Pakar hingga Maribaya. Tahura Djuanda berada di bawah pengelolaan Dinas Kehutanan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Dalam beberapa tahun Tahura akan menjadi hutan tropis yang asyik bagi kegiatan masyarakat. Langkah-langkah konservasinya ditentukan sejak awal. Tentunya tidak sembarangan tanam pohon, agar tetap teratur.
Menurut Kepala Taman Hutan Raya Djuanda Lian Lubis berpendapat bahwa Pengelola Tahura juga memberi keterangan petunjuk jalan hingga spesies pohon. Dengan demikian jelajah Tahura Djuanda bukan hanya menikmati udara yang asri, tetapi juga wisata edukasi sejarah dan pengetahuan biologi.
Jadi teringat jaman sekolah dahulu kala, rombongan memassuki hutan dan menuliskan spesies2 nama pohon yang menjadi salah satu tugas sekolah. Seru banget kan main dan belajar di hutan.
The Lodge Maribaya
Lalu apa peranan The Lodge Maribaya di Hutan Menyala ini? Sudah tidak asing lagi kalau TLH ini selalu peduli dengan lingkungan hidup, seperti kegiatan rutin menanam pohon Tree for Hope atau pun yang baru hangat kemaren di ulang tahunnya yang ke 5 mengadakan kegiatan menanam 5000 pohon.
Sejak tahun 2015, The Lodge Maribaya berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam dan mengangkat budaya Sunda. Oleh karena itu, setiap penjualan tiketnya, Rp 1000,- disumbangkan untuk The Lodge Foundation yang peduli pada lingkungan hidup, seni dan budaya.
Hingga saat ini, The Lodge Maribaya menjadi The Lodge Group sebagai holding untuk lima unit bisnis yaitu: The Lodge Maribaya, Mullberry Hill by The Lodge (resort), Fairy Garden by The Lodge (tempat wisata), Herbal House by The Lodge (restoran), dan The Lodge Foundation
Wisata alam ini menawarkan terobosan baru di masa pandemic. Sebuah inovasi untuk
menyiasati keterbatasan-keterbatasan dalam pelaksanaan sebuah event, yang industrinya
demikian terdampak di masa sekarang, agar tetap mampu diselenggarakan dengan baik dan
aman, termasuk di dalamnya melakukan prosedur rapid test secara rutin untuk seluruh personil
yang terlibat.
Sebagi CEO The Lodge Group, Ibu Heni Smith selalu berinovasi terus apalagi bekerja sama dengan siapa pun untuk bersama-sama bergerak peduli lingkungan hidup. Beliau pun mengatakan bahwa :
- Konservasi alam dapat dilakukan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya, salah satunya dengan meningkatkan awareness melalui digital art.
- Hutan yang biasanya hanya bisa dilihat di siang hari, ternyata bisa disulap menjadi cantik dan dinikmati di malam hari
- Menularkan semangat bagi teman-teman yang lain, bahwa dalam keterbatasan pun, kita tetap dapat membuat sesuatu yang positif dan membangun, sekaligus menggiatkan lagi ekonomi dengan memberdayakan masyarakat sekitar
Jadi, Hutan Menyala adalah inovasi destinasi wisata di masa pandemi berupa wahana pengalaman
audiovisual di tengah hutan yang diorkestrasi oleh Sembilan Matahari (NM) dan The Lodge
Maribaya, bekerja sama dengan Taman Hutan Raya Djuanda. Melalui Hutan Menyala, NM yang selama ini dikenal melalui video mapping pada bangunan bangunan bersejarah di Indonesia ingin mengisyaratkan sebuah arah baru yang lebih sejalan dengan harapannya untuk lebih terlibat aktif dalam pelestarian lingkungan hidup, yang akan disisipkan dari sekarang hingga proyek lainnya di masa mendatang.
Kiprah ini merupakan cerminan dari pesan yang diusung oleh studio interdisipliner asal Bandung ini dalam rangka memasuki usianya yang ke-14, yaitu: Bright Society, Bright Environment, dan Bright Economy.
“Kita telah terlalu lama melupakan alam, terutama hutan, bahkan secara sadar ataupun tidak sudah berlaku semena-mena dan menganggap hutan akan selalu ada untuk kita,” menurut Adi Panuntun sebagai Pendiri dan CEO Sembilan Matahari.
“Hutan Menyala, dengan sentuhan teknologi dan cerita yang dibawanya, ingin
membuat pengunjung jatuh cinta kepada hutan sehingga perasaan itu membuat mereka ingin menjaga dan mengenali hutan lebih dalam.”
Berharap bisa saling menguatkan menguatkan peran Tahura Djuanda sebagai area konservasi, koleksi,
edukasi, rekreasi, melalui sebuah pertunjukan cahaya, komposisi suara, dan proyeksi digital. Ia
merupakan perwujudan antara hiburan serta edukasi, dalam satu kesatuan ruang alami.
Sementara pesan yang digaungkan oleh NM sejalan dengan visi The Lodge Maribaya dalam mewujudkan destinasi alam yang terpercaya, dengan pelayanan dan pengalaman yang terbaik, dalam upaya menggugah rasa kepedulian pengunjung terhadap pentingnya pelestarian alam.
Hutan Menyala Tahura Djuanda akan segera dibuka untuk umum tentunya dengan
tetap mempertimbangkan informasi terkini seputar regulasi dan protokol kesehatan dari
pemerintah. Dengan lokasi di alam bebas dengan udara terbuka, Hutan Menyala tetap menjaga protokol kesehatan demi keamanan dan kenyamanan bersama, sesuai prosedur yang dianjurkan
pemerintah.
Jumlah pengunjung per hari akan dikenakan kuota agar physical distancing tetap terlaksana. Pengecekan suhu badan, cuci tangan dan fasilitas sanitasi, serta penggunaan masker juga akan diberlakukan. Setiap voucher akan berkontribusi terhadap penanaman bibit pohon yang akan disebar dseluruh Jawa Barat dengan bantuan dari Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
Hutan Menyala Tahura Djuanda didukung oleh Bank BJB, Epson Indonesia, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dan Satoe
Komunika sebagai Event Organizer. Perlu diketahui juga kalau Satoe Komunika House of Event adalah perusahaan manajemen event yang telah berpengalaman selama 20 tahun menangani kebutuhan acara berbagai instansi di Indonesia.
Berawal dari sebuah ide untuk memberikan sentuhan terbaik dan berbeda pada setiap pelaksanaan acara, pada tahun 2000 Satoe Komunika Event Organizer didirikan di Kota Bandung untuk menangani berbagai jenis event corporate seperti MICE, team building juga event decoration baik secara online maupun offline.
Kolaborasi yang cantik menghasilkan sebuah karya yang cantik seperti HUTAN MENYALA. Jadi COMING SOON ya mentemen, cucok banget buat liburan anak-anak sekolah. Boleh lah lirik2 IGnya @hutanmenyala
Comments (57)
Mugniar
June 10, 2021 at 6:49 PMKagum sama kreativitas bikin Hutan Menyala Tahura Djuanda … bisa bikin tempat wisata asyik begini. Kapan ya bisa ke sana.
julia
June 24, 2021 at 11:53 AMngebayanginnya aja udah seru mba apalagi ikut langsung petualangannya. Kapan kapan mau ajak temem temen lah menikmati hutan menyala di Tahura
nurulrahma
June 11, 2021 at 8:55 AMTeteeehh, fix nih aku mupeng banget ke BDG
kalo ke BDG, ntar mauuukk halan2 mit ap ama Teh Nchie, Teh Efi Fitriyah, dkk.
trus mau main ke sini jugaaakkk
Akk, kece amaatt nih Hutan Menyala Tahura Djuanda
lianny
June 11, 2021 at 11:47 AMWuah bisa aja idenya! Unik sekali ini hutan menyala, serasa berada di negeri dongeng 🙂
Makin pengin ke Bandung jadinya, menarik sekali ya. Barusan intipin IG nya karena penasaran, dan wow tambah dibikin takjub, indah sekaliii
iidYanie
June 11, 2021 at 12:01 PMIndah sekali warna warni di hutan menyala ini ya, ditambah audio ttg suara hutan, jadi lebih meresapi akan kehadiran hutan yang sebenarnya. Seandainya di kota saya juga ada yang seperti ini 🙂
Natara
June 11, 2021 at 6:25 PMSerius aku penasaran kak, kira-kira nanti pas udah dibuka untuk umum tuh biaya masuk nya berapa ya? pengen banget ikut berpetualang di sana masa, hehehe
Rach Alida
June 11, 2021 at 6:35 PMAku penasaran buat berkunjung ke sana mba. Dan suka sekali jika ada kepedulian juga terhadap hutan ini mba. Semoga berkesempatan bisa mengunjungi hutan menyala nan kece seperti ini
Rach Alida
June 11, 2021 at 7:19 PMInovasi seperti ini yang juga ditunggu. BIar sama sama menjaga hutan lebih baik. Dan satu sisi juga kita menikmati keindahan alam hutan dengan cara yang berbeda
Meykke Santoso
June 11, 2021 at 11:06 PMIdenya kreatif ya mba bikin hutan menyala kayak gini, jadi ke sananya lebih seru kalau malam hari ya. Wah kapan bisa ke sana ajak Julio. pasti dia terpesona banget
Nunung Nurlaela
June 12, 2021 at 5:59 AMMasya Allah keren banget. Makin kreatif dan inovatif nih wisata di Bandung. Jadi makin kangen aku ke Bandung lagi. Pingin saksikan langsung hutan menyala. Seru pastinya
Ida
June 12, 2021 at 6:39 AMWuih bs merasakan sensasi malam1 di hutan dong ya sekarang hehe ..jd kepo nih
Lita Chan Lai
June 12, 2021 at 7:46 AMKeren banget nih kreativitas dan inovatif dalam menjaga keindahan tempat wisata di bandung. ini lokasinya di maribaya ya? pengen banget lihat hutan menyala.
lendyagasshi
June 12, 2021 at 8:23 AMWaah…cantiknyaaa..
Tetap aman main di alam kalau dipercantik begini…bisa membuat anak-anak senang dan akrab di alam.
Aku pengen juga main ke Hutan Menyala.
Sekarang tuh…Tahura lagi banyak event menarik yaa, teh..
Siti Nurjanah
June 12, 2021 at 9:34 AMDah lama banget ga main ke Tahura – Bandung
Ada aja kreativitas nya. Unik juga membuat wisata malam dengan di inovasikan lewat cahaya lampu dan teknologi audio visual
FIRSTY UKHTI MOLYNDI
June 12, 2021 at 9:40 AMasik jalan-jalan. suka nih artikel tentang traveling. penasaran sama hutan menyala. indah banget namanya
Jalan-Jalan KeNai
June 12, 2021 at 1:54 PMSelalu ada alasan untuk kembali ke Tahura. Karena selalu ada aja event yang menarik. Pengeeeennn banget segera meluncur ke sini. Ngadem sejenak untuk menghilangkan penat karena pepedeibeh hehehe
Nanik Nara
June 12, 2021 at 7:27 PMKeren banget inovasi yang dibuat oleh pengelola Tahura Djuanda ini, hutan menyala. Jadi walau malam, tetap bisa piknik ke hutan ya.
Rina Susanti
June 12, 2021 at 7:37 PMHaduh jadi hoyong kaditu…semoga klo sy ke Bandung mash ada, anak2 pasti seneng ini sekalian ngajak kakek neneknya
Nia Haryanto
June 12, 2021 at 8:10 PMUh Tahura, udah lama banget deh aku gak ke sana. Terakhir kayaknya waktu kuliah, waktu kuliah lapangan. Wkwkwk… jadul pisan. Udah banyak berubah ya. Makin menarik. Kepengen deh ke sana lagi. Udah banyak yang kekinian sekarang mah.
Milda Ini
June 12, 2021 at 8:17 PMkeren nih mba ide hutan menyala, apalagi selama ini banyak yang malas wisata ke hutan karena salahsatunya gelap, hehehe. mantap mba, jadi kayak gak berasa di hutan deh
Tanti Amelia
June 12, 2021 at 9:02 PMWow banget nih Bandung!
Coba itu, belum sempat jelajah ini, eh udah ada Tahura dan Hutan Menyala! Konsep Bandung emang selalu out of the box ya!
Diah Kusumastuti
June 12, 2021 at 9:05 PMWah pengalaman berbeda di hutan ya, Teh. Lampu-lampunya cantik-cantik, asyik banget buat foto-foto ya, hehehe.
Ada pohon yang bercerita pula. Semoga pengunjung dapat mengambil pesan yang disampaikan 🙂
Sapti nurul hidayati
June 12, 2021 at 9:27 PMMenyala karena lampu-lampu ya… Keren pastinya. Di Jogja dulu ada juga, wisata di alam dengan hiasan lampu-lampu di taman wisata kaliurang. Tapi hanya event saja, tidak setiap waktu ada
Utie adnu
June 12, 2021 at 9:41 PMNext klo ke Bandung kpingin ke Tahura ngerasain jalan di Hutan Menyala inovasi destinasi wisata, wahana pengalaman audiovisual di tengah hutan… seru pastinya
Maya Siswadi
June 12, 2021 at 10:05 PMWah seru banget ke hutan malam-malam tapi hutannya menyala gini ya. Tadinya sempat bayangin yg seram2 kalau ke hutan malam2🤣🤣
Echaimutenan
June 12, 2021 at 10:50 PMbandung juarakkkk pengen lagi ngerasain hawa bandung yang uuuh enak banget apalagi di huutan begini bikin hati santai refresing liat ijo2
bagus bener ya mba lampunya gambarnya dll bersatu padu bikin betah ke sana
Akarui Cha
June 13, 2021 at 7:31 PMHuwaaa sekarang ada Hutan Menyala di Tahura Djuanda. Auto pengen bisa ke sana lagi buat ngelihat dan merasakan seperti apa rasanya menikmati wisata di sana. Suka banget sama konsepnya.
Faradillah
June 16, 2021 at 11:37 PMAku belum pernah ke Hutan Menyala di Tahura pas Dibandung ini. Baru tau ada sebagus ini
Okti Li
June 19, 2021 at 6:56 AMSekarang Kang Emil menginstruksikan lokasi wisata ditutup dulu karena Bandung jadi zona merah. Apakah Hutan Menyala ini juga tutup?
Soalnya kan warga luar Bandung malah distop ga bisa masuk Bandung dulu …
Maria Soemitro
June 19, 2021 at 11:41 PMAduh keren pisan teh Nchie
jadi pingin ke sana lihat Hutan Menyala bareng anak anakku
salut pada Ibu Heni Smith yang peduli pada keberlanjutan alam
ghina
June 20, 2021 at 9:37 PMinovasi ini bagus banget teh. Menghadapi kondisi sekarang, cara ini menjadi salah satu media untuk mengenalkan ttg hutan sekaligus mengasah kepekaan kita terhadap alam ya. Kalau hutan caang kayak gitu jadi ingat pameran pameran yang ada di jogja, pernah nampilin kayak gitu di area yg banyak pohonnya.
Vicky Laurentina
June 20, 2021 at 11:54 PMUntung belom dibuka untuk umum! Soalnya aku mudik bulan lalu, dan nggak denger ada Hutan Menyala ini.
Lucu amat kalo ke Hutan Menyala ini, nggak usah dandan, lha muka aja udah keturunan masker, kalau difoto pun juga nggak kelihatan terang.
Tapi Hutan Menyala ini cocok buat yang mau nguji kameranya, apakah lelet atau enggak jika dipake motret malem-malem. Mana dingin pula!
Tapi aku jadi penasaran satu hal: Kalau nelusuri Tahura malem-malem, kira-kira nggak bakalan ketemu uler gitu?
Rach Alida
June 21, 2021 at 5:30 AMMakin lama makin berharap bisa ke Hutan Menyala ini. Saya sepakat bahwa perpaduan alam dan teknologi mengajarkan banyak hal. Dan bagus juga karna ini dilakukan berkat kerjasama dari banyak pihak
Ivayana
June 21, 2021 at 7:51 AMCakep bgt ya mba hutannya, jauh bgt dri kesan hutan horor di malam hari. Coba ga pandemi, lgsg cuss ke bandung mampir ke hutan menyala nih
Demia
June 22, 2021 at 1:36 AMIni mah beneran.unik pisan ya teh, jadinya bisa explore alam malem malem tapinya tetep aman juga krna ada yang kawal hehehe
Evi Sri Rezeki
June 29, 2021 at 1:22 AMKonsep hutan menyala ini menarik banget. Semoga visi misinya sampai harus menjaga alam bukan mengekaploitasi alam.
Ning!
June 21, 2021 at 10:07 AMKeren Teh inovasinya. Mengingatkan kita kembali ke alam dengan cara yang menyenangkan. Anak-anak pasti antusias banget kalau diajak ke sini.
winda - dajourneys.com
June 21, 2021 at 11:33 AMduh aku pengen banget ngajak anakku explor lembang teh, biar nggak mall doank taunya 🙂
Efa Butar butar
June 21, 2021 at 12:19 PMKeren! Hutan menyala bikin hutan yang selalu disandingkan dengan nuansa seram jadi lebih menarik dan ramah pengunjung ya, Mba.
Pas lihat Hutan Menyala nya tadi kukira hutannya kebakar, apinya gede jadi “nyala” gitu. Eh pas lihat gambar langsung “Ohhh, ini maksudnyaa” Hehhe
Visya
June 21, 2021 at 12:44 PMBetul betul. Keren dan inovatif. Semoga d Bogor ada juga hehe.
nurulrahma
June 21, 2021 at 1:21 PMAku cuss ke IG @hutanmenyala
dan emang awesome buanget ya Teh
Ya ampun, semoga pandemi ini segera bubar jalan.
mupeng banget aku ke siniiii
thya
June 21, 2021 at 2:23 PMsungguh, inovatif banget sih ini. keren.. ada destinasi wisata dengan konsep hutan menyala gini.. yaampun kapan ya bisa kesana..
Noorma Fitriana M. Zain
June 22, 2021 at 8:01 PMSatu kata utk destinasi ini. ISTIMEWA. biasanya jarang destinasi yang diperuntukkan tuk malam hari. Paling kan buansa air mancur gitu. Tapi ini hutan! Hutan menyala yang indah dan memberi kesan sempurna
gina
June 21, 2021 at 3:11 PMkebayang dengan suasananya yang pasti sangat sejuk dan dingin di malam hari. Sempat berencana ke Bandung, tapi apalah daya PPKM diperpanjang
Afriant Ishaq
June 21, 2021 at 3:30 PMHutan menyala. Dari judul membuat penasaran hingga berujung komen di sini setelah membaca isi postingan.
Salut dengan kreatornya. Punya ide bagus dan unik.
indah savitri
June 21, 2021 at 5:53 PMKereeen banget sih teeeh hutanmenyala ini.. I really love to see all those wonderful colors and pesan pentingyang disampaikan dalam event ini
Sri Widiyastuti
June 22, 2021 at 4:27 AMMasyaAllah keren banget ini teh Nchie, anak-anak pasti suka banget ya mendengarkan pohon beringin yang bercerita hihihi kalau gelap pasti bakalan takut ya, tapi karena ini hutan menyala pasti penasaran banget pengen eksplore semuanya. InsyaAllah kalau ke Bandung pengen ke sini
Ida Tahmidah
June 22, 2021 at 6:20 AMWuih seru banget nih, sensasi unik dan asyik ya Teh… sesekali pengen juga deh ke sana bareng keluarga..kayaknya bakalan seru hehe…
Helena
June 22, 2021 at 8:53 AMTeh, di Bandung ga musim hujan? Di Jakarta rajin hujan tiap hari. Kalau hujan di dalam Hutan Menyala apa ada tempat berteduh? Asyik ini jalan-jalan di kegelapan tapi enggak takut karena barengan dan ada hiasan lampu warna-warni.
Nunu halimi
June 22, 2021 at 11:03 AMAaahh, kupengen ka Bandung. Kangen kulinernya terutama, lihat suasana malam kotanya udah happy apalagi ini malam di rimba Tahura.
Rach Alida
June 22, 2021 at 11:23 AMIdih unik banget ada saapan batu yang kasih cerita saat awal masuk.. Dan bagus kalau petugasnya juga nggak hentinya berikan edukasi soal penerapan protokol kesehatan ya
Jeanette Agatha
June 22, 2021 at 11:30 AMKerenn banget tempatnya. Anak2 pasti senang nih dibawa ke sini karena banyak lampu warna warni 😍
Monica Anggen
June 22, 2021 at 11:59 AMWah hutannya menyala dengan cantik begitu ya asyik kalau bisa jalan-jalan ke sana. Dari minggu kemarin sudah pengen banget ke Bandung, cuma katanya akses ke sana masih dibatasi ya, Kak? Trus lagi banyak jalan yang ditutup juga, benarkah? huhuhu… pandemi segeralah pergi. Pengen jalan-jalan pake banget ini, terutama ke hutan menyala tahura djuanda
April Hamsa | Parenting Blogger keluargahamsa.com
June 22, 2021 at 12:48 PMAkupun lbh memilih wisata alam pd saat seperti skrng ini, gk terlalu nyaman di dalam ruangan.
Wah jd kangen mbak berwisata pada malam hari. Hutannya disulap jd indah dengan lampu2 ya.
Asyek kyknya abis jelajah malam di hutan trus nginep di sana, trus paginya treking deh menyusuri hutan yang oksigennya seger hehe
Istiadzah Rohyati
June 22, 2021 at 8:51 PMKep amat Teeeehhhh <3
Entah dari kapan kepengin nginep di The Loge Maribaya aku nih, dari jaman belum pandemi sampe pandemi huhuhu. Mudah2an nanti ada kesempatan untuk ke sana
Kiky
June 22, 2021 at 9:56 PMTjakep n petjah. Ajib berasa di dunia fantasi. Mantap soul sih idenya. Moga orang2 makin sadar untuk mencintai alam💖
Bundabiya.com
June 22, 2021 at 11:18 PMbagus bangeet ini mbaa.. kayaknya aku belum pernah nemu konsep wisata serupa di surabaya. kurasa ini penting untuk diterapkan ke daerah lain, biar makin banyak yang kenal can cinta hutan