Ikhlas, Melepas Yang Pergi, Menerima Yang Tiba. Kali ini Guest House Selaras dan tim Sukkhacita kembali menggelar Sesi Hening bersama Adjie Silarus. Tema sesi hening sekarang adalah membahas tentang “Ikhlas” Jika bulan kemaren sesi hening membahas tentang bagaimana Berdamai Dengan Diri Sendiri. Alhamdulillah dengan latihan yang konsisten jadi terbiasa dan selalu mengingatkan diri untuk memeluk diri sendiri.
Pagi itu, begitu hening suasana Selaras Guest House & Restaurant yang terletak di Taman Cibeunying Selatan No. 45 Bandung
Seperti biasa ciri khasnya dari Selaras Guest House & Restaurant
Teh Anggi Marcommnya Selaras, seorang pelari juga tuh, ahh pokonya suka deh dengan stylenya. Beliau memanggil Mas Adjie yang masih ngumpet di room untuk bergabung bersama Manteman.
Dan lagi-lagi jika Mas Adjie kalo ngomong bawaannya lembut, jadi suasana hening, adem, tenang dan nyaman. Dooh perasaan hati di obok-obok deh, melow mode on.
Sudah siapkah jika suatu saat kehilangan orang-orang tersayang? Katakanlah itu orang tua, pasangan, atau anak bahkan benda kesayangan. Rasanya memang klise jika memang hanya sebuah jawaban di bibir saja, namun hatinya orang siapa tau kan. Secara manusiawi pastinya akan merasakan kecewa teramat dalam.
Bagi sebagian besar orang menganggap, mengikhlaskan itu artinya menyerah, kalah begitu saja. Tetapi pada kenyataannya,
“Ikhlas itu tindakan penuh cinta. Tindakan yang sangat Indah”
Mari mengikuti sesi hening “ikhlas”
Apa itu Ikhlas?
Adalah menyadari yang tidak bisa diikhlaskan dan membuat tidak bahagia, lalu melepaskannya . Lalu perlahan melepaskannya dan menerimanya. Belajar ikhlas dengan perlahan, perbaikan pelan-pelan tapi ga pernah berhenti.
Mengapa harus ikhlas?
Karena kita akan menjadi lebih bebas dan tercipta bahagia. Ibarat kita menggenggam sesuatu yang tentu saja menjadi beban, mau sampai kapan menggenggamnya? yang dirasakan hanya lelah, ngebatin. Makanya dengan melepaskan akan terasa plong dan menerima yang ada saja.
Dimanakah Letak Keikhlasan itu?
Rasanya kalo mau menunjuk ya disini *tunjuk dada. Mencoba mengungkapkan letak yang sesungguhnya adalah ibarat pada sebuah kenyataan yang menerima kenyataan dan ikhlas. Nah berada di tengah-tengah diantaranya.
Diantara harus ikhlas dan tidak hanya diri sendiri yang merasakan. Seperti halnya dengan pengalaman hidup adalah guru yang terbaik. Aku belajar dari sekitar tentang keikhlasan, mulai dari ikhlas bekerja, kehilangan pekerjaan atau jabatan, kehilangan sahabat, kehilangan kepercayaan yang mau ga mau mesti dihadapi dengan senyuman.
Yang pada intinya memang tak seharusnya tidak berharap lebih, menjauhi kata”terlalu” yang berakibat pada kekecewaan jika tidak sesuai dengan kenyataan. Ya mulai menerapkan dalam diri untuk sewajarnya saja menjalani kehidupan ini.
Serius banget yang nulis 😀
Lalu Bagaimana Untuk Ikhlas?
Butuh waktu yang tak sebentar untuk bisa mengikhlaskan diri. Ada beberapa sikap yang dibutuhkan untuk latihan ikhlas. Rasa keinginan tahu, berani menghadapi kenyataan dan jujur pada diri sendiri. Ikhlas dapat dijalankan dengan rumus 3M
“MENYADARI – MELEPAS – MENGURANGI”
Salah satu Langkah Kecil untuk Ikhlas:
- Ketika merasa tidak bahagia, perlahan akan mengurangi menyalahkan pihak luar, dan mulai memeriksa ke dalam diri sendiri. Salah satu penyebab tidak bahagia yang sering ditemukan adalah ketidakmampuan untuk mengikhlaskan.
- Mengikhlaskan menjadi tidak mudah karena sebenarnya kita tidak mau mengikhlaskannya. Seperti hal lain pada umumnya, semakin tidak mau, semakin tidak mudah. Begitu pun ikhlas ..
- Untuk ikhlas sepenuhnya, butuh waktu. Bukan tergesa, tapi melangkah perlahan-lahan. Bukan seketika, tapi butuh latihan. Dan salah satu langkah kecil untuk ikhlas adalah dengan menyadari bahwa terus mengingat yang seharusnya sudah diikhlaskan itu menyakitkan.
Latihan Dasar buat ikhlas
Latihan bisa dilakukan dirumah, cukup 5 menit saja/hari. Nanti bakalan terbiasa dengan hal-hal yang namanya ikhlas.
- Pemicu, menjadi pengingat atau reminder
- Duduk hening
- Menyadari yang tidak bisa diihklaskan ke dalam diri
- Menyadari perasaan, yang dibutuhkan menyadari harapan yang terlalu berlebih akan menyakitkan.
- Menyadari rasa sakit, karena satu hal tidak bisa mengikhlaskan
- Menyadari bahwa tidak butuh lagi, dimana perasaan butuh adalah ilusi sesaat
- Merasakan ikhlas secara perlahan-lahan
Terkadang mengungkapkan kata ikhlas memang sangatlah lantang, namun lihat pada hatimu, sayangilah hatimu, jangan biarkan rasa tak nyaman membelenggu diri.
Bareng keluarga SukkaCitta
Ya kali ini ditantang untuk belajar ikhlas, mulai dari benda-benda yang kita sayangi lirik baju-baju, sepatu dan barang yang berlebihan di rumah. Dan mungkin dalam usaha bebenah diri harus siap melepaskan siapapun dan apapun yang mengganjal di hati. Melepaskan yang selalu di genggam, memang rasanya lelah yang akhirnya membuat diri terbelenggu.
Semoga bisa menerima yang tiba dengan penuh senyuman dan bahagia. Yuk ahh belajar untuk tidak meggenggam. Melepaskan yang pergi. Menerima yang tiba. Belajar ikhlas, ya mengosongkan diri dimana ketika diam dan gerakmu hanya semata untukNya.
Comments (41)
ivonie
December 30, 2016 at 11:27 PMbener banget mbak, bilang ikhlas itu mudah ya, tapi realitanya ada aja hal yang mengganjal dan bikin gak nyaman di hati. Saya juga perlu banyak belajar tentang ikhlas dalam banyak aspek pula.
Salam kenal mbak
nchiehanie
December 31, 2016 at 2:30 PMhalo salam kenal kembali Mba..
Iya niy yuk ahh belajar bersama..
Anggarani Ahliah Citra
December 31, 2016 at 1:10 AMArtikelnyaaaa… bikin meleleh, mba. Renungan banget.
Emang ya ilmu ikhlas itu paling susah didapat. Latihannya harus setiap saat.
nchiehanie
December 31, 2016 at 2:31 PMdan belajarnya pun seumur hidup yaa
Zia
December 31, 2016 at 6:41 AMIlmu ikhlasnya luar biasa. Itu mas Adjie kayaknya lembut banget yah, keliatan dari foto-fotonya yang keliatan kalem pembawaannya. Hehehe Teori ikhlasnya harus sedikit-sedikit kita praktekin, biar bisZ menerima dengan hati dan kita jadi tenang.
Aaah suka bahasannya teh Nchie. 🙂
nchiehanie
December 31, 2016 at 2:35 PMIya lenbut banget iih, jadi kalo ngobrol sama belio pun bawaannya melow, lembuut xixiixi
Perlahan aja Zia, insyaallah melalui proses
Okti
December 31, 2016 at 7:34 AMMomennya di akhir tahun. Jadi sekalian kita mengikhlaskan apa yang kita alami di tahun ini untuk memperbaiki semuanya di tahun baru besok.
Yuk duduk tenang…
Duduk
Tenang
Duduk tenang…
Sudah ikhlas kan? 🙂
nchiehanie
December 31, 2016 at 3:14 PMiya bener banget Teteh..sekalian merenungi..
Alma Wahdie
December 31, 2016 at 8:36 AMAaah, ikhlaskan.
Ini tuh terlihat simpel tapi prakteknya belum banyak yg lulus (*tunjukdirisendiri). makash sharingnya teh Nchie *kiss
nchiehanie
December 31, 2016 at 3:15 PMNah itu, karena yang tahu ikhlas engganya adalah hati terdalam
masama Teh Alma
Bia
December 31, 2016 at 9:42 AMIkhlas itu mudah sekali diucapkan tp kenyataannya sulit ya mba. Apalagi kalau dr dlm diri kita masih “menggenggam terlalu erat”. Resolusiku jg utk 2017 utk belajar ikhlas yg seutuhnya, bkn cm di mulut aja 🙂 Terima kasih sharingnya mba!
nchiehanie
December 31, 2016 at 3:16 PMIya amiin, belajar lebih ikhlas lagi yuk di 2017 agar makin bahagia..
Masama Mba Bia..
Inna Riana
December 31, 2016 at 9:52 AMikhlas ikhlas ikhlas…
insya Allah ikhlas dengan segala yang terjadi…
tarik… hempaskan…
nchiehanie
December 31, 2016 at 3:17 PMAmiiin..Insyaallah Maak !!
Nurul Fitri Fatkhani
December 31, 2016 at 11:54 AMIkhlas itu gampang diucapkan, tapi terkadang sulit untuk dijalankan. Butuh kekuatan untuk bisa melepaskan yang pernah ada dalam genggaman. Memang butuh latihan terus menerus, ya…
nchiehanie
December 31, 2016 at 3:17 PMIya hayu latihan bareng teteh, cukup 5 menit/ hari duduk hening aja,
Insyaallah bisa..
Rach Alida Bahaweres
December 31, 2016 at 12:32 PMMakasih tulisannya ciamik di penghujung tahun ini mba.
Ikhlas sulit dilakukan tapi masih harus dilakukan ya mbaaa
nchiehanie
December 31, 2016 at 3:18 PMMasama Mak Alida..
Iya mau ga mau tetep diri sendiri yang melakukan ya, ga bisa pake bantuan orang lain 😀
dewaayuinda
December 31, 2016 at 12:52 PMmbaa saya cuman baca aja rasanya adem..
selamat tahun baru ya.
nchiehanie
December 31, 2016 at 3:19 PMMet taon baru juga Mba Ayu..
Hihii, apalagi langsung di depan sini, nyeess adem 😀
Armita Fibriyanti
December 31, 2016 at 4:23 PMBelajar ikhlas, harus terus-terusan dilatih ya Teh
nchiehanie
January 1, 2017 at 10:23 PMbetul sekali mitaaa
Hairi Yanti
December 31, 2016 at 5:55 PMMbaaak :'(
Jadi melirik lagi ke dalam hati sendiri, sudah ikhlaskah selama ini? Hiks. Saya pernah kehilangan sesuatu, bahkan untuk mengingatnya saja saya enggan. Entahlah apa saya belum ikhlas akan semua itu. Duh 🙁
Makasih tulisannya, Mbak
nchiehanie
January 1, 2017 at 10:25 PMkehilangan memang menyakitkan yaa..
Tapi bagemana lagi, butuh waktu untuk ikhlas.
Yuk belajar perlahan lahan , terus menerus insyaallah bisa, kasihan diri sendiri beraat menggenggam ketidakikhlasan 🙂
Lingga
December 31, 2016 at 8:10 PMRasanya gampang ya ngomong kata ikhlas..tapi hati tak smudah itu menerima..ahh..harus belajar lebih banyak ttg ikhlas ya teh..salag satunya dengan kontemplasi
nchiehanie
January 1, 2017 at 10:26 PMiya sangat betul sekali, ho oh belajar latihan ikhlas yuk 5 menit duduk hening perhari..
khairiah
January 1, 2017 at 12:10 AMmakasih pelajaran ikhlasnya mbak, ini yang aku butuhkan sekarang ini dan ternyata hidup bisa lebih ringan ketika kita ikhlas
nchiehanie
January 1, 2017 at 10:29 PMMasama..saya juga lagi belajar mak, yuk ah sama2.latihan terus.
Insyaallah ringan
Khoirur Rohmah
January 1, 2017 at 5:52 AMMEmeluk kesedihan dengan mnegikhlaskan diri itu bener2 butuh waktu yang nggak sebentar, teh.
Sekali lagi, berharap yang berlebihan kepada sesuatuu itu amatlah tidak enak.. hhee
nchiehanie
January 1, 2017 at 10:30 PMbetul banget.. butuh waktu Mak
Heheh..berarti yang sedang2 aja ya harapannya.
Ria Rochma
January 1, 2017 at 8:14 AMYa Allah, merasa tertohok dengan postingan ini. Saya belum ikhlas untuk beberapa hal di masa lalu. Sepertinya harus memaksa diri untuk ikhlas supaya lebih bahagia. Makasih Teh atas postingannya 🙂
nchiehanie
January 1, 2017 at 10:30 PMIya masama Mak..
Hayu ahh latihan belajar ikhlas
Ira duniabiza
January 1, 2017 at 11:12 AMIya ya mba. Kalau kita udah ikhlas itu rasanya enak banget. Lempeng dan ga ada beban. Tapi memang untuk bisa ikhlas 100 persen itu tak mudah.
Siap teh. Semoga bisa menjadi lebih ikhlas. Tidak menggenggam dan melepas yang pergi. Amin
nchiehanie
January 1, 2017 at 10:32 PMhuhuu ikhlas 100% mah susaaah atuh ya, setidaknya bisa mengurangi saja, butuh lebih banyak latihan demi latihan lagi.
Amin..
tutyqueen
January 2, 2017 at 12:44 AMsenang bacanya teh, jadi lebih mengoreksi diri apakah selama ini sudah bisa menjadi orang yang ikhlas
nchiehanie
January 2, 2017 at 12:54 PMiya hayuu belajar ikhlas bareng mak
nia nastiti
January 3, 2017 at 9:35 AMAcaranya cocok banget nih untuk mengawali tahun ini supaya lebih damai dan happy 🙂
nchiehanie
February 3, 2017 at 5:21 PMbener banget teh nia
cumilebay
January 9, 2017 at 1:36 PMHidup mmg selalu ada yang datang dan yang pergi tapi kalo hati di obok2 tapi bikin adem ayem itu aku masih blm paham dimana nikmat nya ihik ihik
nchiehanie
February 3, 2017 at 5:34 PMnikmatnya ya di obok2nya itu kakaa, hmm..nikmati atit
Ahmad
February 7, 2017 at 7:11 AMemang hidup itu ada yg datang dan pergi