Kalahkan Kankermu Bahagiakan Hidupmu

PIN stiletto book | nulis bareng stiletto | nchie hanie | blogger bandung
Kalahkan Kankermu Bahagiakan HidupmuBagaimana kehidupan seorang perempuan setelah divonis cancer? Jangan tanya perasaannya, yang jelas sewaktu keluar dari ruangan dokter dengan perasaan yang hancur. Merasa hidup tak lama lagi, membayangkan wajah anak-anak yang masih kecil. Ingin menangis tapi tak bisa, bagaimana nasib mereka nanti?
Hiks, perjuangan Ibu dengan 3 orang anaknya melawan cancer payudara stadium 4. Rumah Sakit Sardjito menjadi saksi betapa kuatnya menjalani rangkaian pengobatan mulai dari Kemoterapi, Mastektomi, Radioterapi dan pemeriksaan rutin lainnya. Selain  meminta tolong hanya padaNya, support system yang dibutuhkan, semangat dalam diri pun harus ada.  Karena itulah kuncinya. 
Dan, mindfulness yang menyelamatkan rasa gundah di hati.  
Apakah kamu khawatir dengan masa depanmu?
Tak perlu khawatir dengan masa depanmu, masa depan belum pasti terjadi. Fokus saja dengan  apa yang kamu jalani sekarang. Hari ini, ga akan terulang.
Apa yang ada diotakmu sekarang?
Pikiran di otak kita, jika tidak dibebani kenangan dan penyesalan dari masa lalu, biasanya dihantui ketakutan dan kecemasan akan masa depan. 
Apakan kamu sering terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu, ingin cepat selesai, ingin cepat sembuh, ingin cepat kembali seperti semula?
Cepat itu tidaklah selalu baik. sebaliknya , memperlambat atau berhenti sejenak juga tidak selalu bentuk buang-buang waktu. Tak perlu buru-buru mengerjakan sesuatu. Luangkanlah waktumu untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan. 
Kata-kata yang sangat nyentil, seolah menyindir  diri sendiri. Penuh dengan kekhawatiran bahkan sampai lupa bersyukur dan menyalahkan diri sendiri. Seperti biasa, penyesalan akan datang diakhir. Semakin dilawan  penyakit yang ada, maka akan membuat stress menumpuk di pikiran. 

Suka dengn ceritanya, seolah aku yang mengalamin. Bolak balik berhenti membaca, air mata deres, tapi penasaran dengan  akhir ceritanya. Beneran ya, menulis tuh menyembuhkan, healing. Laff banget, sama kisahnya yang bisa dibukukan, menulis selagi menunggu antrian obat, perjalanan di kereta. So sweet.
Dunia begitu gampang terbalik. Menuliskan pengakuan diri , sosok perempuan ambisius bernama Bela yang menjalani bisnis kafe  dan sukses dengan suaminya. Wiraswasta muda dan ibu rumah tangga. Loyal dengan pekerjaannya, sampai menomorduakan anak-anaknya dan silaturahmi dengan keluarganya. Sosok yang aktif di media sosial.
stiletto book | nulis bareng stiletto | nchie hanie | blogger bandung
Begitupun kisah Ibadahnya, tak pernah membaca Al-quran, bahkan disaat Ramadhan  orang-orang berlomba mengkhatamkan Al-quran, tidak berminat sama sekali membacanya. Saat puasa dan lebaran pun menghabiskan waktunya di kafe yang selalu ramai. Belum lagi kisah gaya hidup yang suka junk food, suka ramen instan , tidak makan buah dan sayur, dll membuat dirinya lelah mengakui pengakuannya yang menguras emosi.
Dan, akhirnya terpilih oleh Tuhan untuk menjadi Pasien kanker payudara stadium 4 dengan penyebaran di tulang belakang. Rasa ketakutan akan kematian, disiksa dalam alam kubur, penyakitnya makin parah, bisnisnya  gulung tikar, dan biaya yang begitu besar untuk mengobati penyakitnya. Allah tidak menghukumku, karena merasa mahluk yang paling berdosa, tapi Allah sedang memperkenalkan dengan apa itu HIDAYAH. 
Hiks, kembali membaca setengah perjalanan saja sudah berderai lagi air mata. Sejenak ku berhenti, sesekali nyeruput kopi yang ku buat. Melanjutkan perjalanan di buku sambil senyum-senyum karena membahas soal reuni. Ah, reuni memang selalu menggembirakan. Seperti Genk Hore nya Bella, menyatakan bahwa :
Persahabatan kita seperti ember, yang dapat kau tuang dengan air mata..
Bisa juga seperti gas elpiji, yang dapat kau pakai untuk meledakkan emosimu..
Kau boleh jadikan kami lemari baju, untuk menyimpan rahasia terdalammu. 
Jika persahabatan adalah martabak, kau boleh jadi coklat yang memaniskan, keju yang melezatkan atau margarin yang asin. Saling melengkapi. Kerinduan pada teman-teman yang lama diabaikan karena kesibukan.
Ah, kembali ku terharuu..
“Saat membaca, Bela akan menjalani operasi keduanya, Genk Hore  mengirimkan sebuah pesan” Kirimi, jadwal operasi, saat kamu sedang di menja operasi, saat itu kami  sedang membaca doa untukmu..”
“Jika kamu merasa nyeri atau kesakitan, katakan saja sembuh, sehat, sehat, baik-baik saja. Katakan itu pada otakmu, maka otak akan mengirimkan sinyal kesembuhan  dan kebaikan untuk tubuhmu. Semakin kamu mengeluh, otak pun akan mengirim sinyal rasa sakit. Kendalikan dirimu, Bela..”
“Sakit yang kita rasakan di dunia, itu tak seberapa dibandingkan siksa kubur  dan neraka. Maka dengan rasa ikhlas sakit itu, Allah akan meringankan beban dan  dosa kita di dunia. Perbanyak istigfar selagi kamu bisa.”
Bagaimana kisah Bela menjalani operasi? Tak sanggup  menceritakan..
Sumpah, keren banget kisahnya. Menulis itu menyembuhkan .
Jika sakit adalah cobaan, maka Tuhan sedang mencoba membuatmu menjadi manusia yang luar biasa.

Membaca kisah dibuku Mindfulness ini, jadi teringat  dengan sahabat-sahabat  yang ga kalah hebat semangatnya dalam perjuangan melawan cancer payudara. Berasa didongenin oleh sahabat blogger Mba Indah Savitri dan Ibu Lisda salah satu pasien kanker yang kutangani di klinik. Kisah merenya nyata, bukan membaca buku, hadir di depan mata dan aku menjadi bagian penyemangatnya. Pernah menuliskan Kisah Bu Lisda, rasa haru dan bangga dengan kedua sahabatku ini. Terlaff. 
Banyak banget hikmah dari  kisah Bella  dalam buku itu, jangan sampai lupa penyesalan akan selalu datang diakhir, buatlah diri lebih berharga, mulai peka dengan diri sendiri, cintai diri sendiri.
Belajar untuk mengucapkan hal yang baik-baik saja pada otakmu. Maka otak pun akan mengirim sinyal kebaikan pada tubuhmu. Belajar mindfulness, berkesadaran kalo hidup disaat ini, kini.
Teman WFH, buku bacaan yang asik cukup 1.5 jam membacanya sampe akhir  dan berusaha mengobok-obok emosiku. Buku karya dari si penulis Septy Probowati, sungguh apik. Melalui tulisan, si penulis membagikan pengalaman berharga dalam perjalanan penyembuhan penyakit. Dimana melalui tulisan jiwanya merasa jauh lebih sehat dan bahagia. Sungguh, terharu ku membacanya, manusia tak luput dari kesalahan dan dosa.
Ah, masih  banyak buku yang antri menunggu giliran dibaca. Oh, iya buku bacaan sebanyak ini mendarat di rumah, hasil dari challenge menulis bareng Stiletto  untuk menyebarkan positive vibes ketika pandemic ini.
stiletto book | nulis bareng stiletto | nchie hanie | blogger bandung
Suka dengan tema bacannya, aku banget.  Mindfulness ini buku kedua yang ku pilih setelah Unexpected Love yang menceritakan kisah cinta yang tak terduga, mencintai seorang pria beristri. Jleeb ceritanya.
Makasih Stiletto. Bangga banget dapet seabreg temen baru nih, nambah follower dan  pengalaman.
Selagi masih sehat dan ada, yuk sapa temanmu! Nikmati kegembiraan bersama mereka! Silaturahmi dengan keluarga dan kerabat!
Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan lahir dan batin. Aamiin.

Comments (47)

  1. Lina Sophy

    May 14, 2020 at 11:53 AM

    Jadi penasaran pengen baca bukunya teh Nchie. Kapan2 aku cari lah, untuk para pejuang cancer semangat 💪

  2. Nurul Sufitri

    May 15, 2020 at 11:43 AM

    Wah, baru baca tulisan mbak Hanie aaja aku udah ikutan sedih. Namanya penyakit ganas seperti ini rasanya hidup berakhir di depan mata. Mana anak2 masih ekcil dll ya. Bingung juga seandaianya aku jadi dia. Entah mau bercerita kepada sahabat atau diri sendiri aja. Hiks 🙁 Bacaannya cakep2 nih buat relaksasi di rumah kelar masak hehehe 🙂

  3. Hidayah Sulistyowati

    May 15, 2020 at 1:48 PM

    Teteh Nchie, selamat sekali lagi tas, udah dapat hadiah buku karena konsisten nulis challenge. Bukunya seperti reminding buat semua perempuan agar tidak asik dengan diri sendiri ya. Sumpah jadi pengen baca bukunya, siapin tisu dulu kayaknya

  4. Idah Ceris

    May 15, 2020 at 1:49 PM

    Bahwa kehadiran penyakit, tuh, menyadarkan dan menjadikan manusia dekat dengan Sang Pencipta ya, Teehh. Pasti buku ini sangat menginspirasi, nih.

  5. winda - dajourneys.com

    May 15, 2020 at 2:58 PM

    uh keceeee, di rumah aja jadi rajin baca buku ya teh, apalagi banyak begini bacaannya 🙂 kalau bicara kanker, satu kanker survivor yang saya kagumi, mbak Indah 🙂

  6. Mugniar

    May 15, 2020 at 9:03 PM

    Ini jleb banget ya

    “Sakit yang kita rasakan di dunia, itu tak seberapa dibandingkan siksa kubur dan neraka. Maka dengan rasa ikhlas sakit itu, Allah akan meringankan beban dan dosa kita di dunia. Perbanyak istigfar selagi kamu bisa.”

    Tapi ini benar .. hiks.

    Campur aduk ya rasanya membaca buku itu Mak.

  7. Diiiah

    May 15, 2020 at 9:37 PM

    Pas lihat judunya Mindfulness, kirain buku motivasi gitu

    Eh ya buku motivasi juga ding, ya, tapi lebih ke penemuan hidayah

    Pingin ikut baca deh jadinya

  8. Risa Mutia

    May 15, 2020 at 9:59 PM

    Sempat deg2an baca judul awalnya karena beberapa kerabat dekat meninggal karena kanker sehingga tahu persis perjuangan seorang survivor kanker. Anyway bukunya pasti keren ya, jadi terinspirasi mo baca buku lagi, hehe… Selama ini cuma sempatnya baca berita doang.

  9. Lusi

    May 15, 2020 at 10:27 PM

    Sahabatku paling deket juga kena kanker. Waktu pertama tau, dia telpon aku malam2 trus kita nangis bareng. Ibunya sudah meninggal juga karena kanker. Alhamdulillah dia sekarang sehat wal afiat meski payudara harus diangkat. Bahkan lebih fit dibanding aku.

  10. riawani elyta

    May 15, 2020 at 11:11 PM

    dua tanteku juga kena kanker sampai wafatnya, selalu mengharukan kisah para pejuang kanker ini, banyak fase harus mereka lewati dalam perjuangan untuk sembuh

  11. Demia

    May 16, 2020 at 4:59 AM

    waaa aku jadi kepo deh teh sama buku bukunyaaa, udah lama banget aku nggak baca buku ih hehehe, mau mulai baca buku lagi aaaj

  12. Tetty Hermawati

    May 16, 2020 at 6:14 AM

    Teh bacanya kok aku gimana gtu ya, soalnya aku pernah ky merasa takut atau cemas berlebihan gtu, padahal aku ga sakit apa2, tapi kok ky yg merasa takut besok gimana, takut ada apa2. Padahal ini kalau beneran diuji penyakit kanker, ‘ancaman’ beneran di depan mata, gimana ya harus menata perasaan kalau aku yg diuji sakit

  13. TIAN LUSTIANA

    May 16, 2020 at 7:09 AM

    Bukunya bagus yah, jadinya ingin baca juga teh. KEhadiran penyakit bikin hidup lebih dekat dengan Allah Subhanahuwa ta ‘ ala .

  14. Nia Nurdiansyah

    May 16, 2020 at 7:50 AM

    Cepat itu tidaklah selalu baik. sebaliknya , memperlambat atau berhenti sejenak juga tidak selalu bentuk buang-buang waktu. Tak perlu buru-buru mengerjakan sesuatu.

    Aku pun ikut makjleb baca bagian ini Teteh… Tampaknya selera buku kita sama yaah, banyak unsur2 mindfulness yg jd pencerahan…jadi mau intip buku2nya Stileeto ah di IG ada kan yaa

  15. andiyani achmad

    May 16, 2020 at 11:47 AM

    sepupuku ada yang kanker payudara, fighting selama 7 tahunan akhirnya dipanggil allah swt. tulisan teh nchie ini sebagai reminder untuk selalu dekatkan diri pada allah apapun situasi dan kondisi kita

  16. Zia

    May 16, 2020 at 2:39 PM

    Semangat terus ya teh Nchie, keep inspiring pokoknya mah. Btw, buku-buku dari Stiletto ini memang oke deh, Teh. Aku punya beberapa buku terbitannya.

  17. Diah Agustina

    May 16, 2020 at 6:52 PM

    Ibu dari temanku juga ada yang mengalami kanker payudara mbak, pertama di diagnosis hancur banget hari nya dan temanku pun sering menangis kalau curhat

    Alhamdulillah dengan semangat nya, beliau bisa survive walau umurnya tidak berlangsung lama

  18. Lisdha

    May 16, 2020 at 7:04 PM

    persahabatan seperti ember, seperti tabung gas..
    suka kagum sama tulisan perumpamaan yg macem gini.
    kisah2 survivor gini mmg inspiratif ya mbak hani 🙂

  19. Lina W. Sasmita

    May 16, 2020 at 8:44 PM

    Baca-baca kisah dan pengalaman orang lain seperti ini jadi menambah empati dan simpati ya Teh. Selain itu kita jadi bersyukur bahwa telah banyak yang Allah anugerahkan kepada kita namun kita tidak pandai bersyukur.

  20. Echaimutenan

    May 16, 2020 at 9:04 PM

    buku barunya banyak sekaliiiiii
    luar biasa bisa mengingat terperinci dan menuliskannya. aku ga bisa menceritakan yang pernah dialami. takut keinget nanti sedih
    sehat2 ya ma

  21. Rina Susanti

    May 16, 2020 at 9:07 PM

    Salut sama survivor …butuh mental kuat untuk bangkit dan bisa optimis. Semoga kita selalu sehat . Dan teman2 yg diberi cobaan kanker bisa sabar dan melaluinya

  22. Gioveny

    May 16, 2020 at 10:05 PM

    Ya ampun aku selama masa corona ini belom nyentuh buku kecuali bukunya si kecil lho teh. Jadi termotivasi ni untuk baca buku lagi

  23. Naqiyyah Syam

    May 16, 2020 at 10:16 PM

    Jadi ingat ada buku yang belum aku baca jadi pengen segera punya waktu untuk membaca buku yang aku inginkan

  24. Efi

    May 16, 2020 at 10:25 PM

    Besok ku rada selow. Baca buku ini aaaah. Gank Horenya Bella ini terlaff, ya. Ga usah buru-buru dan berhenti bukan berarti membuang waktu. Jadi belajar bersabar karena pasti Tuhan sedang menyiapkan rencana terindahnya

  25. Reyne Raea

    May 16, 2020 at 10:25 PM

    kadang, bahkan membayangkan saja saya udah merasa sesak, betapa para pejuang kanker itu sungguh luar biasa, semoga Allah selalu memberikan kekuatan kepada mereka semua 🙂

  26. Nia Haryanto

    May 16, 2020 at 10:28 PM

    Wah bagus bukunya. Ngingetin kita untuk selalu bersyukur, optimis, dan semangat. Dan tentunya menikmati hidup. Duh, kepengen baca bukunya jadinya. Biar gak ngeluh melulu. 🙁

  27. Ira duniabiza

    May 16, 2020 at 10:53 PM

    Kisah haru biru… sungguh memberi banyak pelajatan buat kita untuk tetap semangat dan pantang menyerah… Mba nichie asyikk dapat segambreng.. bakal jaid teman setia banget ya mba.. bacaan2 bermutu dari stiletto..

  28. Dewi Sulistiawaty

    May 16, 2020 at 11:17 PM

    Dua tanteku juga mengidap kanker payudara Teh. Tante satunya gak bisa diselamatkan karena sudah stadium akhir baru diketahui dan diobati. Sedang tante satu lagi alhamdulillah, sehat hingga saar ini, krn cepet diketahui. Semoga kita semua slalu sehat ya. Amiin

  29. lendyagasshi

    May 16, 2020 at 11:20 PM

    Menginspirasi sekali, teteh…
    Tapi memang buku-buku terbitan Stiletto ini selalu sarat makna. Bukan buku yang nge-heiitts karena “Siapa penulisnya” seperti pada penerbit mayor.

    • lendyagasshi

      May 17, 2020 at 11:28 AM

      Bagaimana untuk tetap dikelilingi orang-orang yang baik dengan positive vibes, ini penting untuk masa-masa penyembuhan yaa, teh..
      Aku salut sama orang-orang baik yang diberi ujian “lebih” oleh Allaah untuk tetap kuat dan malah makin menginspirasi.

  30. indah nuria

    May 16, 2020 at 11:42 PM

    Bukunya banyaaak bangeet teh geuliis. Memang mengealahkan kanker untu adalah satu perjuangan tersendiri. Dan perjuangannya itu seumur hidup lho say..soalnya setelah selesai treatment, we have a new different world ahead!

  31. Arda Sitepu

    May 16, 2020 at 11:42 PM

    Aku penasaran dengan bukunya mbak, apalagi judulnya sudah buat aku bersemangat. Btw belakangan aku juga berusaha untuk mengalahkan kanker mbak biar selalu hidup bahagia tanpa keluh kesah dan rasa kecewa terhadap banyak hal.

  32. Cory Pramesti

    May 17, 2020 at 12:57 AM

    Waduh-waduh aku jadi pengen baca buku Mindfulness ini teh.. Selalu kagum deh sama orang2 yg sanggup berjuang melawan penyakitnya gitu. Membuat hati dan pikiran ini sadar akan pentingnya bersyukur ☺️😇

  33. Ida Raihan

    May 17, 2020 at 12:58 AM

    Kanker selalu menjadi momok yang mengerikan ya Mbak, salut sama para penyintas yang terus berjuang. Semoga Allah memberi kekuatan dan kesehatan kepada mereka semua.

    Lama belum baca buku aku tu.

  34. Yuni Handono

    May 17, 2020 at 2:13 AM

    Waah buku-buku keren ini mbak….patut dibaca oleh siapa pun yang saat ini butuh motivasi saat kelamaan berada di rumah. Duuh ketika membayangkan cancer saya pun sudah menciut duluan…terlebih bagi sosok Bela yang divonis cancer stadium 4 disaat bisnisnya makin sukses. Duh gak kebayang deh bagaimana hancurnya perasaan Bela…..jadi pengen punya buku ini dan ikut membacanya.

  35. Milda Ini

    May 17, 2020 at 5:21 AM

    beruntunglah kita jadi blogger sehingga bisa menyembuhkan banyak hal tak terduga, dan kadang suka curhat nggak jelas atau malah ngebahas entah apa saja yang tak dterpikikan oleh orang lain

  36. bundadzakiyyah

    May 17, 2020 at 6:54 AM

    Keren nih bukunya mbak, pasti sangat menginpirasi ya
    Bulek saya juga meninggal karena kanker payudara. Sayangnya beliau enggak mau dioperasi hingga akhir hayatnya. huhuhu. Sedih banget melihatnya dan sekaligus banyak pembelajaran yang kudapat dari beliau

  37. Lidya

    May 17, 2020 at 10:34 AM

    Dengarnya aja udah bikin takut ya teh, apalagi yang mengalami kalau gak sabar-sabar amat bikin stres. Aku dulu gak tau kalau kanker payudara itu juga bisa menurun pantesan tetangga aku dari nenek ibu sampai anak kena

  38. Rani Yulianty

    May 17, 2020 at 11:40 AM

    Waah antrean buku yang mau dibacanya banyak teh, jadi dapat banyak pelajaran dan hikmah setelah membaca buku minfullness, semoga kita semua sehat dan bahagia ya, teh

  39. Rach Alida

    May 17, 2020 at 11:55 AM

    Jadi ingat kisah nenek fan mamaku yang berjuang melawan kanker mba. Smoga yang sakit dberikan kesembuhan ya. Aamiin

  40. Uniek Kaswarganti

    May 17, 2020 at 12:34 PM

    Ikutan trenyuh Teh baca postinganmu itu. Selama ini mengikuti perjalanan riwayat kesehatan Mb Indah Nuria aja udah bikin gregel. Apalagi baca buku Mindfulness ini ya, serasa ikutan teriris-iris hati. Banyak pelajaran dan hikmah dari penuturan kisah survivor kanker seperti ini.

  41. Noorma

    May 17, 2020 at 11:37 PM

    Obat paling manjur ketika orang dakit adalah rasa bahagia. Katanya sih gitu ya mak .. semoga kita semua bahagia selalu agar terrhindar dari oenyakit

  42. Prita HW

    May 17, 2020 at 11:48 PM

    Jadi pengen baca juga mbak. Bukunya bs didapetin dimana ya?

  43. astin astanti

    May 18, 2020 at 6:51 AM

    Nguras kepedihan banget isi bukunya. Tapi intinya memang kita harus menyediakan ruang untuk JEDA. Bagaimapun semua butuh untuk dipahami dengan pikiran yang tenang dan tidak tergesa gesa ya. Waaahs erunya dapat buku segambreng gitu, aku mau nyoba ikutan menulis lagi aaah, hehehee

  44. Lubnah lukman

    May 18, 2020 at 9:36 AM

    Yaa Allah, pasti mengaduk-ngaduk rasa ini pas baca buku ini, sesama wanita pasti turut merasakan hal demikian apalagi jika dilihat dari perannya sebagai ibu yang memiliki anak-anak… jadi pengen baca buku ini mba…

  45. Sapti nurul hidayati

    May 20, 2020 at 2:16 PM

    Selalu salut dengan para penyintas. Perjuangannya sungguh patut diacungi jempol. Kanker itu penyakit yang unik. Cara penyembuhan antara satu dengan yang lainnya beda-beda. Teegantung pola pikir dan dukungan keluarga. Semoga kita sehat-sehat semua…aamiin.

  46. artha

    May 20, 2020 at 11:16 PM

    yg diterbitkan stiletto apik2 ya mbak. saya jd pengen ikutan baca juga. nanti caro deh moga2 masih kebagian stok. kanker itu kan penyakit yg juga nyerang mental, kalau gak kuat…bisa down

Leave a Reply to winda - dajourneys.com

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.