Merayakan Keberagaman Dengan Bijak Bermedia Sosial. Wahai Netizen, Bijak Bermedia Sosial, Kuy! Seru banget menggeluti dunia digital terutama di media sosial, setelah kurang lebih 12 tahunan ini mantegin dan hidup berdampingan dengannya, mengikuti perkembangannya dan upgrade terus membuat diri makin yakin bahwa buatku sosial media sebagai sarana dalam mengekspresikan karya
Karya apa yang akan diciptakan itulah yang akan membentuk dirimu. Seru, dengan keberagaman yang ada di Timelineku, perbedaan pendapat, bahasa, suku, agama bahkan dari berbagai kalangan usia dan pekerjaan. Mengasyikan sekali , menjadi ajang menambah ilmu dan wawasan selain itu menjadi pembelajaran diri, plus hiburan, mereka memberikan kontribusi buatku. Bukan tentang mereka yang harus menyesuaikan dengan kita, namun benahi diri terus untuk menerima mereka apa apadanya dengan perbedaan keberagaman.
Udah pada menyadari kan, kalo di era globalisasi ini, media sosial memegang peranan yang sangat penting dalam kebutuhan bersosialisasi dan komunikasi. Hanya dalam satu genggaman loh, seluruh manusia di muka bumi kini bisa dengan mudahnya bertukar informasi, mengakses gambar atau video, sampai wawasan baru tanpa celah.
Menggunakan media sosial, mayoritas orang ingin terlihat eksis dan bahagia di media sosial. Maka dari itu, kebanyakan postingan pun akan kita lihat merupakan postingan bersifat bahagia dari kehidupan orang lain. Mereka biasanya jarang mengunggah sesuatu yang bersifat sedih. Begitu pun denganku, media sosial hanya untuk pekerjaan, kebutuhan personal branding dalam pekerjaan dan menceritakan hal-hal yang memang bermanfaat dan menyebarkan kebahagiaan saja. Cukup kesedihan tuh menjadi konsumsi personal saja, yang memang ada ranahnya tersendiri.
Selalu ada dua sisi yang kita pahami, sisi positifnya tentu banyak banget menguntungkan, untuk tujuan pekerjaan, berbisnis onlen, karena merupakan salah satu startegi markerting yang dapat digunakan, ataupun hal lainnya. Namun di jaman now, marak pula terjadinya penyalahgunaan medsos seperti penyebaran hoax, penyebaran ujaran kebencian, dan hal-hal fatal lainnya yang bisa merugikan banyak pihak. Kini, media sosial sudah lekat dengan kehidupan kaum milenial, apapun hal dibagikan mulai dari kegiatan rutin, pengalaman yang dilalui sampai hal yang bersifat personal.
Tips Bijak Bermedia Sosial
Perlu diketahui, bahwa dalam menggunakan media sosial, kita pun harus bijak dan bisa memilah apa yang boleh dan engga dibagikan kepada orang lain. Mengajak buat belajar dan upgrade terus, saat menggunakan media sosial, begini loh tips dari aku agar aman dan nyaman bersosial media :
1. Tidak share info pribadi
Masih banyak media sosial dijadikan kegiatan ngeshare pengalaman personal, mulai dari kebanggaan pada anaknya, apresiasi dirinya atau keluarganya, bahkan hal-hal yang personal banget menjadi ajang konsumsi publik. Mulai dari sekarang yuk, berhati-hatilah dalam membagikan info pribadi. Sebaiknya kamu menahan diri untuk share informasi tersebut seperti alamat rumah, nomer ponsel, kegiatan rutin kamu dan lain sebagainya yang sangat pribadi. Jangan sampai informasi penting tersebut disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab melalu media sosial.
2. Jangan asal posting konten, saring sebelom share
Think before posting, lebih hati-hati lagi apa yang akan kita bagikan di media sosial akan menjadikannya jejak digital yang ga bisa dihapus. Apa yang kita bagikan apa sudah pantas, jangan sampai menyinggung perasaan sekitar atau dengan sengaja mengumbar kebencian pada sekitar.
3. Menjaga Inner Circle
Mengecek lagi siapa follower atau temanmu di media sosial. Sebaiknya jangan menerima permintaan pertemanan dari orang yang engga begitu dikenal. Lebih baik jaga inner circle-mu dengan teman-teman dan kerabat yang kamu kenal dengan baik.
4. No SARA No HOAX
Tatkala membuat konten, pikirkan dahulu dan memastikan bahwa konten yang dibagikan tidak mengandung unsur SARA dan HOAX. SARA adalah pandangan dan atau tindakan yang di lakukan berdasarkan sentimen atas identitas spesifik yang meliputi suku, agama, ras dan antar golongan. Sedangkan HOAX adalah pemberitaan palsu yang ga benar tetapi dibuat seolah-olah benar.
5. Sarana pengembangan diri
Menjadikan media sosial sebagai sarana untuk mengembangkan diri. Mengembangkan dan membagikan hasil karyamu, baik berupa ilmu maupun pandanganmu terhadap suatu hal. Selain itu juga media sosial bisa dijadikan ajang untuk menimba ilmu dengan mengikuti kelas-kelas online maupun memfollow akun-akun yang membawa dampak positif bagi pengembangan dirimu.
6. Membangun jaringan
Sebaiknya memanfaatkan sosial media untuk membangun jaringan, dalam hal dalam hal pekerjaan, berbisnis ataupun persahabatan. Seandainya memilih untuk merintis usaha , bisa banget mengggunakan sosial media untuk memperbesar bisnismu. Salah satunya dengan cara membangun jaringan dengan followernya.
7. Menjaga Etika
Dalam hidup bersosialisasi tentunya selalu memperhatikan etika, termasuk bersosialisasi melalui media sosial. Dimana, citra diri akan dikaitkan dengan apa yang dibagikan dan apa yang kamu tulis. Media sosial memang memberikan kebebasan bagi para penggunanya, tetapi bukan berarti bebas pula dalam berETIKA.
Menjaga selalu etika, sopan santun, dan selalu bersikap respect kepada teman atau orang-orang yang terkoneksi di akun media sosial.
Nah itulah 7 tips menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab berdasarkan pengalamanku menggeluti dunia media sosial selama 12 tahunan ini. Semoga saja bermanfaat yaa dan semogabisa lebih tepat saat bersosialisasi di media sosial.
Berbicara soal bijak bermedia sosial dengan keberagamannya yang ada disekitar kita, sesuai banget dengan acara MPR RI yang diadakan di Bandung dengan tema “The Power of Bhinneka Tunggal Ika, Bijak Bersosial Media Dalam Mewujudkan Kecerdasan Bangsa.”
The Power of Bhinneka Tunggal Ika
Bandung, 18 September 2021 berlokasi di Crowne Plaza Hotel beberapa Netizen MPR RI menghadiri sebuah acara diskusi santai, suatu kehormatan dan kesempatan yang membagahiakan plus membanggakan di tengah pandemi seperti ini diadakan event yang kece.
Dalam tajuk The Power of Bhinneka Tunggal Ika: Bijak Bermedia Sosial Dalam Mewujudkan Karakter Bangsa, bincang santai menghadirkan dua narasumber dari MPR RI adalah Ibu Siti Fauziah, S.E., M.M. (Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR RI) dan Bapak Budi Muliawan, S.H., M.H. (Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga) Hadir juga sebagai Moderator Cantik Nurliya Apriana (Dosen Avokasi UI dan Pegiat Literasi Media Sosial).
Seru dan penuh kehangatan obrolan santainya. Sungguh apresiasi yang luar biasa buat MPR karena sudah berkenan mendekatkan diri dengan perwakilan masyarakatnya. Apalagi ketika MPR memberi ruang khusus, agar masyarakat bisa memberikan kritik dan saran bagi pengembangan media sosial MPR.
Karena setiap punya pemikiran dan pendapatnya masing-masing yang diungkapkan dalam ruangan itu. Namun, yng lebih tahu bagaimana eksekusinya, ya MPR sendiri karena ada SOP atau marwah yang tetap harus diikuti. Hal yang terpenting adalah, ketika saran dan pendapat yang kami ungkapkan semoga dilaksanakan dan dijalankan dengan perlahan.
Merayakan keberagaman bersama Netizen MPR RI Bandung, asyik banget, mulai dari Blogger suku Aceh, Jawa, Sunda, bahkan perbedaan lintas usia dan suku ga menyurutkan kebahagiaan dan kekompakan kami untuk merayakannya, sekalian menjadi ajang temu kangen setelah sekian lama dibatasin kegiatan oleh PPKM.
Bersyukur, dan salut dengan keberagaman yang ada disekitarku, hormatilah orang lain sebagaimana kita ingin dihormati. Hargailah perbedaan dan pilihan orang lain, sebagaimana kita ingin dihargai. Keberagaman itu INDAH.
Semoga dengan media sosial dapat menghubungkan dengan peluang baru baik secara pribadi maupun profesional. Menggunakan platformmu untuk membuat perubahan positif di komunitas atau sekitarmu, terutama buat DIRIMU SENDIRI.
Blogger Kolotnial yang masih tetep eksis samapai sekarang
Bersediakah menjadi Netizen yang bisa berkarya di Media sosialnya dan menghasilkan pundi-pundi? Bersediakah menjadi Netizen yang saling menghormati perbedaan dan menyebarkan perdamaian? Karena berbeda itu unik dan makin tambah sayang, eaaa.
Salam, penuh cinta dan kehangatan dari Bandung
Comments (44)
Bang Aswi | @bangaswi
September 23, 2021 at 8:05 AM7 tips yang insya Allah bermanfaat buat para penggiat media sosial di mana saja, dan yang paling penting adalah menjaga etika saat berkomentar karena di sanalah biasanya terjadi konflik yang tidak diinginkan….
Nurul Sufitri
September 23, 2021 at 9:36 AMTernyata bermedia sosial itu ga semudah seperti yang kita lakukan selama ini ya teh. Kudu paham dulu aturan dan etikanya. Jangan main share informasi yang belum tentu benar faktanya. Ada keberagaman kita masayraakat Indonesia baik itu agama, suku, bahasa, adat, budaya dll. Jadi kita harus saling menghormati, menghargai dan menjaga tali silaturahmi sebaik2nya.
Arinta Adiningtyas
September 23, 2021 at 11:27 AMBersediaaa… Daripada medsos-nya dipake buat julid sana-sini, mending dipake untuk menghasilkan pundi-pundi, biar bisa ke Mekkah atau beli jet pribadi. Hihi, aamiiin…
7 tips ini harus dishare banyak-banyak sih, Teh…
Aku
September 23, 2021 at 12:04 PMYuk, berkarya dengan bijak di media sosial
nurulrahma
September 23, 2021 at 2:18 PMTeh, hoodie-nya (atau jaket?) tsakeepp amatt 😀
Iyak bener banget, Teh
Etika bermedsos kudu dipatuhi dan dijalankan dgn baik ya.
supaya kita juga aman berselancar di ranah digital.
seneng bangeettt ada acara ini ya
Farida Pane
September 24, 2021 at 3:44 AMPenting banget sih, bijak bermedia sosial ini. Di luar sana kita ketemua sama macem2 orang, jadi harus tetap pegang etika meski tidak bertatap muka.
Okti
September 24, 2021 at 4:56 AMEta blogger kolotnial masih eta deui eta keneh?
Ga ada buka lowongan personil pembaharuan apa? Hihi…
Etika dunia maya ini wajib diketahui bukan hanya oleh pegiat sosial media atau para konten kreator, tapi semua lapisan masyarakat. Karena yg belum tahu etika itu justru mereka yang ada di jaringan paling bawah. Main share main percaya, tanpa ada pendidikan dasarnya. Contohnya di pasar tradisional. Intip cara mereka bersosial media, deh…
Saya sih udah keseharian lalu lalang dengan mereka yang di jaringan terbawah itu. Maklum saya kan urang kampung bau lisung. Jadi sedikit banyak bisa melihat, bukan ngintip lagi
Wkwkwkwkkk…
Mporatne
September 25, 2021 at 8:18 PMSoal follow biasanya Mpo pilih habib, pakar motivasi dan bisnis. Kalau artis cuma sekian persen aja
Mia Yunita
September 24, 2021 at 5:18 AMBener banget. Harus bijak dalam bermedia sosial. 7 tipsnya sangat bermanfaat. Sudah semestinya memang kita hati-hati jangan sembarang post. Mending berkarya dengan memberikan informasi yang membantu masyarakat.
Achi Hartoyo
September 24, 2021 at 9:56 AMSaring before sharing itu rumus penting biar. Tipsnya sangat bermanfaat, aku berusaha menerapkan semua di setiap tulisan. Thank u
Raja Lubis
September 24, 2021 at 10:55 AMMalah terkadang kalau teman dekat, dan beneran dekat banget misal sering diskusi, ngobrol, curhat, biasanya malah nggak saling aktif di media sosial.
Tapi yang paling jadi konsen saya sih memang persoalan hoaks. Paling nggak suka sama postingan berbau kebohongan dan provokatif.
Santi Dewi
September 24, 2021 at 12:22 PMseru sepertinya acaranya ya teh… Yuk… yuk.. ah kita bijak bermedia sosial. Sedih saya kalau ada yang adu argumen di medos sampe akhirnya musuh2an.. duh.. atau share berita hoax, atau membangun opini negatif. Jangan dong ya… kita butuh positif atmosfir bahkan di medsos sekalipun
Rach Alida
September 24, 2021 at 1:19 PMAku melihat masih banyak yang mengabaikan etika di media sosial. Sosialisasi seperti ini harus dilakukan merata di berbagai tempat mba biar semangat kebhinekaan tetap terjaga baik
Ina Tanaya
September 24, 2021 at 3:32 PMMenjaga kebergaman dengan bijak di media sosial. Suatu hal yang tak mudah karena banyak rambu-rambu yang harus dipenuhi. Seperti saring sebelum menyebarkan itu sulit sekali. Semoga bisa terus bijak dalam bermedsos supaya kita kobarkan keberagamanan
Maria Soemitro
September 24, 2021 at 4:30 PMsering banget saya lihat teman medsos yang ngeshare pengalaman personal, mulai dari kebanggaan pada anaknya, apresiasi dirinya atau keluarganya, bahkan hal-hal yang personal banget
banyak penipu berkeliaran, dan dia bisa menggunakan data2 tersebut untuk menjebak ya?
Ariefpokto
September 24, 2021 at 5:04 PMMemang ngeri-ngeri sedap bermedia sosial itu ya Teh, salah sedikit bisa berabe, viral, susah dikontrol. Itulah mengapa kita harus bijak menjalankannya. Dan bisa jadi sarana pembelajaran, pemahaman dan kerjasama dalam keberagaman ya, karena Kita beragam nya
Lidya
September 24, 2021 at 5:29 PMUdah lama juga ya teh kita bermedia sosial, dari awalnyabuat iseng2 sampai akhirnya bisa digunakan untuk hal yang bermanfaat.
Kita sendiri yang filter ya mau share apa pun. Untuk share konten juga sebaiknya disaring dulu, mulai bijak bermedia sosial
Rach Alida
September 24, 2021 at 6:27 PMSepakat untuk tidak terlalu berlebihan share data diri pribadi atau keluarga di medsos. Sama kayak Aku posting Nama lengkap Anak tuh nggak deh. Alamat sekolahnya dan sejenisnya. Tetap harus jaga anak juga di medsos
Yuni
September 25, 2021 at 6:28 AMTerimakasih tipsnya yang keren mak. Memang media sosial ibarat pisau bermata tajam. Salah menghunus bisa membahayakan diri sendiri. Demikian juga dengan jejak digital kita…tinggalkan jejak yang baik agar orang lain mengenal kita dengan kebaikan yang kita miliki.
Semoga roadshow MPR bisa sampai ke Bali….seru deh acaranya…apalagi kalau lihat jaketnya..wiiih keren abis mak….😍
nyi Penengah Dewanti
September 25, 2021 at 9:00 AMaku nih teh, masih yang membatasi dan kalau nggak penting amat nggak kushare data pribadi rentan. Makasih banyak Teh tipsnya, seru banget udah ngumpul di sana. Aku juga kangen ngumpul dan membahas hal-hal positif seperti ini
Ety
September 25, 2021 at 11:01 AMSepakat banget sama tips yang dishare mak nchie. Saya sendiri berupaya untuk menampilkan vibes yang baik and hepi aja. Susah, sedih biar kutelan sendiri, wkwkwk.
Lebih milih share sesuatu yang semoga nih bisa jadi inspirasi, jadi nambah jaringan dll.
Andai semua bisa melakukan tips dr teteh, itu para penyebar hoaks pasti kehilangan pasar deh.
Bayu Fitri
September 25, 2021 at 11:44 AMBener nih bijak bermedia sosial sebagai benteng pertahanan untuk menjaga suasana kondusif ya terlebih saat pandemi skrg..kayknya ga penting banget sharing berita yg belum diketahui sumber berita dan kebenaran informasinya ..semangat..
Sri Al Hidayati
September 25, 2021 at 12:07 PMBener banget nih teh, kalau kita sebagai netizen mesti bijak bermedia sosial. Apalagi sekarang terkadang media sosial jadi tempat untuk umbar masalah pribadi. BIG NO!
Mudah mudahan kita bisa menyaring dari karena comment-comment negatif, nada menghujat dan menjauhi dari menyikut ke SARA.
Mutia Nurul Rahmah
September 25, 2021 at 12:17 PMmemang bijak dalam sosial media itu mesti dipupuk sedari dini saat mengenal sosmed, agar dapat dilakukan dengan aman dan nyaman
lendyagassi
September 25, 2021 at 12:39 PMBelajar menjadi Netiken yang baik dan bijak bersosial ini memang berproses yaa, teh.
Aku dulu pas lagi hype nya medsos baru ((FB, IG, Path dan sejenisnya)), rasanya setiap hal ingin dikomentarin. Namun sekarang sudah lebih bijak. Lebih baik diam kalau gak bisa berkomentar baik atau tidak setuju dengan sang penulis. Kalaupun harus berkomentar, sebaiknya memilih kata yang bijak dan semoga tidak menyakiti penulis.
lendyagasshi
September 25, 2021 at 5:58 PMJadi paham kenapa medsos seharusnya dipegang oleh anak-anak yang usianya cukup.
karena kalau engga, bisa jadi boomerang untuk sang anak itu sendiri yaa…
Suka sekali tulisannya, teh.. Insighful dan lebih bijak memberikan gadget kepada anak-anak.
@hm_zwan
September 25, 2021 at 1:02 PMAcaranya seru banget teh. MAkin kesini selalu diingatkan untuk bijak bermedia sosial, salah satunya wajib banget menyaring info sebelum di publish kemanapun. KArena kita nggak tau itu info bener atau sekedar hoax, makannya harus bijak, jangan asal share aja
Sri Widiyastuti
September 25, 2021 at 3:08 PMKeren teh, seneng deh bacanya. Jadi netizen emang harus cerdas ya teh, dan harus bisa menerima keberagaman dalam persatuan. Semoga saya bisa jadi netizen yang pandai membawa diri ketika bersosial media. Harapannya sih bisa ikutan duduk juga di diskusi sama MPR haha pengen ngerasain kursi empuk teh. Wkwkwk .
Resep nya teh, berdaya dari rumah, bekerja di medsos dengan pundi pundi tetep penuh, tentu saja dengan cara menulis yang baik baik ya teh. Moga berkah dan selamat dunia akhirat.
Hidayah Sulistyowati
September 25, 2021 at 3:26 PMTerima kasih reminder nya Teh, bener banget tips bijak bersosial media, penting untuk menjaga diri juga. Pertemanan di sosmed itu mesti pilih pilih ya , Teh. Ngeri kalo sampai tertipu apalagi sekarang kejahatan udah merambah ke digital.
Untuk keberagaman sih aku sejak kecil lahir di kampung yang heterogen jadi udah terbiasa dengan perbedaan.
Afifah Haq
September 25, 2021 at 4:37 PMLove banget sama artikel nya teeh. Di era sekarang memang manusia sangat erat dengan media sosial. Jadi kaya mata pisau ya teh, tergantung gimana kita pakenya. Oke deh mulai sekarang kita bijak bermedia sosial, no sara, no hoax, dan selalu beretika.
Wiwied Widya
September 25, 2021 at 5:10 PMSetuju banget ama 7 poin bijak bermedia sosial itu… Terutama poin etika, yang kerasa makin sering dilupain ama pengguna medsos. Padahal bener seperti yang Teteh bilang, kalau dimanfaatkan secara bijak medsos bisa sangat bermanfaat dan menghasilkan cuan juga.
Utie adnu
September 25, 2021 at 8:36 PMSetuju banget teh… Intinya kita harus bnget bener menggunakn medsos untuk mngembangkn kreativitas yg baik dengan bijak.. aplg nyebarin hoax Dan ujar kebencian ya…
Milda Ini
September 25, 2021 at 9:07 PMMantap nian ini ulasannya. Bagian yang asal posting dan bagi info pribadi ,bahasa ini mah. Bisa ujung2 problem ya kan mak
Lina W. Sasmita
September 25, 2021 at 9:16 PMDi akun facebook saya bener-bener menjaga inner circle pertemanan. Tidak menerima permintaan pertemanan dari orang yang mutual friendnya kurang dari 10. Dan lagi memang udah full 5000 teman. Sejauh ini memang rata-rata mutual friendnya sampai ratusan.
Herva Yulyanti
September 25, 2021 at 10:06 PMsetuju teh semuanya ga semua hal bisa dibagikan ke media sosial yah karena itu kudu beneran bijak ga perlu semua orang tahu banget hahaha..btw salfok sama blogger kolotnial hahaha semoga sehat selalu
echaimutenan
September 25, 2021 at 11:21 PMbener mba sebagai netizen kudu pinterpinter ya mba
secara sekarang tipikal orang macem-macem
walau pengguna internet banyak, tapi literasi digital kita kurang ya mba
salut mpr ini kontinyu perhatiin banget biar ga banyak yang hoax
*naksir jaketnyaaaaaaaaaaaaaaaa
Rach Alida
September 26, 2021 at 7:44 AMBenar banget kalau jangan asal share saja apapun di media sosial. Harus sharing juga. Ini juga membuat kita harus lebih berhati-hati di media sosial
Eni Martini
September 26, 2021 at 10:04 AMSetuju, kita harus cerdas jari jangan asal menulis status yang bikin merusak informasi ya, Teh. Apalagi jejak digital itu susah hilang, dan bisa jadi boomerang kita selain merugikan pembaca
Ujame Gaja
September 26, 2021 at 4:11 PMYesss setuju banget!
Hendaknya gak cuma melek media sosial, tapi juga ada etika yg mesti ditaati. Paling penting saring sebelum sharing dan tidak berkomentar buruk 👍
Fenni Bungsu
September 26, 2021 at 4:19 PMInner circle memang perlu dijaga dan kudu selalu waspada itu bener Teh. Nggak bisa sembarang main add atau confirm gitu aja ya. Noted banget jadi pengingat.
Atiq
September 26, 2021 at 9:23 PMwah penting banget ya dipikir dulu matang-matang sebelum sharing, apalagi sekarang masih banyak yang mengabaikan etika di media sosial 🙁
Damar Aisyah
September 27, 2021 at 5:01 AMTahun ini anak saya usia 10 tahun dan udah mulai excited sama sosmed. ya, karena temen-temennya udah pada punya sosmed. Sedangkan Najjwa, HP pun belum saya kasih jadi masih barengan sama Emaknya. Ini jadi PR juga buat kami sebagai orangtua, bagaimana mengedukasi tentang bijak bersosial media karena pada saatnya ia juga pasti punya akun sosmed. Soal informasi pribadi dan pertemanan ini yang terus kami tegaskan, karena dua hal tersebut riskan banget buat remaja.
Ning!
September 27, 2021 at 12:31 PMThink before posting, ini aku setuju banget, Teh. Memang sebelum posting kita harus berhati-hati, mempertimbangkan baik buruknya, karena seperti yang Teteh bilang jejak digital itu nggak bisa dihapus.
Witri Prasetyo Aji
September 30, 2021 at 10:20 AMSebelum posting itu harus memikirkan dampaknya ya Mak? Harus bijak juga. Aku yang sering risih itu kalau orang2 sekitar suka pada share info pribadi, padahal kan bahayaaa