26 Oktober 40 tahun yang lalu…

Aku dilahirkan dari seorang ibu yang tangguh, tak mengenal  rupa Ayahku. Sangat merindukan sosok laki-laki yang memeluk erat dalam  dekapannya. Rasanya terpukul kenapa aku hadir di dunia tanpa seorang Ayah yang pergi duluan menghadap Sang Pencipta. Lalu siapa yang kelak akan melindungiku? Butuh pelukan hangat kasih sayangMu.

Tapi tak usah khawatir, hati ini terbiasa dengan kemandirian yang diajarkan mereka. Menjadi perempuan yang kuat, tak boleh berharap pada manusia, suatu saat bakalan dikecewakan. Hati ini sudah mempersiapkan hal-hal yang terburuk jika suatu saat terjadi ketidaknyamanan.

Hari ini..

Alhamdulillah masih diberikan kesempatan untuk merasakan nafas meski terpenggal-penggal. Mencapai usia yang tak muda lagi adalah anugerah yang tak terhingga sampai ke titik usia matang bagi seorang perempuan.

Hari ini..

Rasanya MaGer, hanya ingin menikmati suasana, entahlah  beberapa minggu ini  pengen selalu menyepi, sendiri menjauhi rutinitas. Duduk dalam keheningan sangat damai dan membuatku nyaman. Ya menyadari, diri lagi dilanda kemalasan mau apa lagi selain mempersilahkan masuk, dengan catatan ga pake lama.

Hari ini..

Mendadak lupa kalo memang hari lahirnya seorang Emak Jutex, beberapa notif tiba-tiba memenuhi ponsel  dan leptop melalui pesan di sosmed, grup. Tanda perhatian dari Keluarga, Sahabat berupa ucapan dan iringan doa-doanya membuatku  terharu, iya terharu bahagia dan mendadak ga bersahabat antara pikiran, hati dan mata ini.

Cengeng.. Entahlah begitu melow hari ini, ga seperti biasanya hati berasa rapuh, begitu lemah saat ini. Ahh mana jiwa keperkasaannya  seketika luluh lantah. Aku yang hanya menjadi cengeng pada beberapa jiwa saja, tak bisa menolak akan kehadiran rasa titik terendah ungkapan seorang perempuan.

Dan hari ini pun..

Kembali merenungi diri dalam keheningan, bercermin lagi dan lagi. Bertafakur agar setiap kejadian yang tak nyaman bisa aku ambil hikmahnya, lalu intropeksi  agar dari setiap kejadian aku bisa menyadari dan menemukan kesalahan pada diri sendiri dan tentu saja dengan segera memperbaikinya. Selanjutnya menyusun planning lagi  agar  aku tak terjebak dalam kejadian yang sama dan melakukan kesalahan yang sama yang menurutNya tidak baik.

Cara memperingati hari lahir..

Tak pernah dibiasakan sedari kecil untuk merayakannya, apalagi berharap dapat surprise party, justru malahan terasa aneh. Keluarga cukup membuat nasi kuning beserta lauk pauknya yang dinikmati bersama dan membagikan disekitar rumah. Ucapan selamat cukup begitu saja sambil lewat, ya begitulah cara sayang  mereka tak pernah diperlihatkan.

Selalu bersyukur masih bisa menikmati  keindahan alam semesta.

Hai Semesta, aku masih berdiri kuat di sini dengan senyuman dan kan selalu menebarkan kebahagiaan.

Seberapa kerasnya UjianMu,  pertahananku kan diiringi doa-doa  yang selalu menenangkanku

Berapapun usia hari ini bagiku tidak terlalu penting..

Buatku sih usia bukanlah suatu patokan yang menentukan tingkat kedewasaan, kebahagiaan dan apalagi kesuksesan pada seseorang.

Dewasa yang aku rasakan ketika jiwanya kan selalu tersenyum dengan kualitas yang sama, baik itu dalam keadaan nyaman atau tidak.

Bahagia yang aku rasakan ketika setiap hari hanya merasakan kedamaian karena jiwanya tak lagi terbelenggu oleh keinginan yang di luar kendaliku. Bahagiaku adalah mempunyai hati yang legowo untuk selalu memaafkan dan meminta maaf.

Kesuksesan yang aku rasakan ketika hari-hari yang dilalui  bisa lulus ujian dan cobaan yang diberikanNya.

Make  a Wish

Tak ada yang spesial harapannya, seperti biasanya saja semoga esok masih bisa bernafas dengan diberkahi kesehatan agar bisa melakukan apa yang aku inginkan. Masih berharap selalu ada buat mereka yang membutuhkan dan memberikan manfaat buat  sekitar.

Semoga  di sisa umurku hari ini,  DIA selalu membantuku untuk selalu menyadari bahwa kedewasaan bukan ditandai dengan bertambahnya usia saja, namun bertambahnya ketaatan dan kesadaran padaMU

Dan bantu aku untuk menyadari bahwa waktu yang aku punya hanya sesaat dan terbatas, hidupku hanya untuk sekarang, kini iya saat ini.

Semoga esok masih bisa menghirup nafas dan berada dalam pelukan orang2 tersayang. 

Sekali lagi tak ada kata-kata yang  bisa terucap selain terimakasih yang sedalam-dalamnya atas doa keluarga, saudara, kerabat, sahabat dan manteman. Semoga doa yang terbaik pun selalu menyertai Kalian. Amin

Welcome to the Clubs  Forty Emaknya Olive, Stay Fabulous!!

Enjoy My Life! *salam 3 jari  😀